Saat ini berita yang sedang viral tentang Penembakan Brigadir J dan  rencana kenaikan harga  tiga kali lipat mie instan. Kabar yang terakhir tentu menggemparkan anak-anak kost dan generasi milenial. Tentu menu favorit tanggal tua ini akan menjadi menu tanggal  muda karena sudah berganti harga.Â
Bukan hanya anak kost-kostan yang akan menjerit, tetapi juga ibu rumah tangga dan karyawan. Bukan tanpa sebab, karena mie instant menu praktis untuk sarapan atau penyela makan disaat tanggung atau kepepet.Â
Tetapi tidak semua masyarakat mengkonsumsi mie instant walaupun sedikit jumlahnya termasuk penulis. Penulis memang tidak mengkonsumsi mie instan karena alasan tertentu. Jadi ada atau tidak naik harga mie instan tidak ada pengaruhnya. Tetapi memang harga eceran mie instan di warung sudah mulai naik kisaran 500 - 1.000 Rupiah.Â
Pedagang mengatakan harga pernah dus di tingkat agen sudah naik sampai 20.000 Rupiah.Â
Kenaikan harga yang terjadi ditingkat pengecer sebenarnya bukan karena perang Rusia - Ukraina. Tetapi lebih pada memanfaatkan momen yang terjadi.Â
Karena faktanya belum ada aksi borong bahkan di rak minimarket mie instan masih banyak bertengger. Seandainya terjadi kenaikan yang paling terpukul pedagang atau warung Indomie. Tentunya akan terjadi penurunan omzet karena kurangnya pembeli.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â