Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ratiban Refleksi Budaya Muharam dalam Balutan Tradisi

1 Agustus 2022   16:57 Diperbarui: 1 Agustus 2022   17:00 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap memasuki bulan Muharram atau Suro banyak diperingati diberbagai pelosok negeri. Bermacam jenis peringatan dimulai dari malam Satu Suro dengan Pawai Obor, Pengajian sampai Tanggapan Wayang Kulit. 

Selama Bulan Suro masih berlanjut kegiatan-kegiatan yang berakar pada budaya dan tradisi lokal seperti Sedekah Bumi, Sedekah Laut, Sedekah Waduk dan Sedekah Gunung. Salah satu desa yang berada di Kaki Gunung Slamet, Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes mengadakan kegiatan sedekah bumi dengan tajuk, Ratiban. 

Ratiban adalah melantunkan puji-pujian, zikir kepada Allah secara bersama-sama. Ratiban juga bisa diartikan sebagai tolak bala agar tidak terkena musibah. 

Masyarakat percaya bahwa kejadian atau fenomena alam yang terjadi bersumber pada alam semesta. Ketika bencana terjadi masyarakat sering mengatakan alam sedang marah. 

Padahal yang terjadi sebenarnya karena kita kurang menjaga dan merawat alam. Sebagai upaya untuk menghindari sesuatu yang tidak kita inginkan, masyarakat Desa Pandansari mengadakan ritual Ratiban disatu tempat yang dipercaya mempunyai kekuatan gaib yaitu Telaga Ranjeng. 

Ratiban yang digelar setiap Selasa Kliwon akan menampilkan berbagai persembahan.  Ada Kirab Tumpeng, Mangan Bareng, Istighotsah, Tari Ronggeng, Pagelaran Karawitan Cilik dan Pagelaran Musik Etnik. Kegiatan yang digelar selama dua hari dimulai dari pagi sampai malam hari. 

Kirab Tumpeng melambangkan kemakmuran dan tanda pemimpin Pandansari mampu membuat masyarakatnya hidup berkecukupan pangan dan sandang. Gunungan hasil bumi melambangkan bahwa Desa Pandansari sebagai sentra penghasil sayur mayur dan menjadi komoditi unggulan desa tersebut. 

Ratiban Pandansari sebagai simbol ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia selama satu tahun, dan juga rasa syukur kepada alam yang sudah memberikan kesuburan dan kemakmuran. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun