"Dan bagi setiap umat di antara umat para nabi terdahulut elah Kami syariatkan penyembelihan hewan kurban guna mendekatkan diri kepada Allah, agar mereka menyebut nama Allah saat menyembelih hewan kurban, atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak yang dikurbankan" (Surah Al Hajj : 34) .Â
Setiap Hari Raya Iedul Adha selalu disertai dengan pemotongan hewan qurban seperti sapi dan kambing sebagai simbol kisah Nahi Ibrahim dan Nabi Ismail. Sebagai syiar Islam Masjid At-Taqwa Muhajirin Sitanggal berhasil memotong hewan qurban berupa 1 ekor sapi dan 18 ekor kambing. Daging hasil qurban didistribusikan kepada yang berhak menerima seperti jamaah masjid, masyarakat sekitar masjid, fakir miskin, wali murid kurang mampu dan musafir.Â
Menurut Ketua Panitia Qurban M. Akrom Djaelan setiap tahunnya, warga Perserikatan Muhammadiyah selalu berqurban. Bahkan Kelompok Aisyiyah mengadakan tabungan qurban untuk membeli sapi. Namun karena merebaknya PMK pada sapi, sehingga tahun ini ditiadakan. Dampak lainnya terjadi penurunan jumlah sapi sebagai hewan qurban.Â
Semangat gotong royong dan berbagi kepada sesama sangat terasa. Sehingga setiap tahunnya tidak pernah dibentuk panitia qurban. Tetapi seluruh warga Perserikatan Muhammadiyah Sitanggal selalu bersama-sama berbagi tugas mulai dari pendataan, pemotongan hewan sampai pada pendistribusian. Semua saling bahu membahu untuk mensyiarkan agama Islam dan Pergerakan Muhammadiyah melalui pembagian daging qurban.Â