Berhati-hatilah berkomunikasi bisnis dengan menggunakan WA, karena ternyata bisa disadap untuk menipu. Seperti yang dialami oleh kawan yang foto profilnya dipasang di WA untuk mencari mangsa.Â
Modusnya bermacam-macam ada yang ngajak kerjasama, membeli produk atau memberikan bonus. Mereka bekerja tidak sendirian tetapi berkomplot dengan beberapa orang untuk meyakinkan korban, sehingga korban mudah diperdaya.Â
Berawal dari chat menanyakan kabar dengan menggunakan nomer baru. Dia bercerita bahwa HP nya baru saja hilang dicuri. Menanyakan lagi dimana, bagaimana kondisi anak, persis seperti yang sedang dialami.Â
Tanpa rasa curiga semakin dalam obrolan karena memang sudah akrab. Sampai pada suatu saat mengajak bisnis makelar elektronik. Ceritanya dia sudah punya customer dan sudah sepakat bertransaksi, tetapi ternyata harganya naik. Sehingga butuh orang ketiga untuk masuk sebagai pemilik barang karena dia merasa tidak enak hati. Dikasih lah kita nomer kontak customer, spack barang sampai harga.Â
Tidak berapa lama si customer tersebut telepon dan menanyakan barang yang dimaksud. Melalui komunikasi yang intens dan lama, deal kesepakatan transaksi jual beli. Termasuk pembayaran dan pengiriman.Â
Sesuai kesepakatan si customer meng transfer DP sesuai kesepakatan. Meluncurlah karyawan si customer ke gudang untuk mengecek barang. Disertai bukti foto-foto yang menunjukkan aktivitas di gudang.
Si customer telepon terus seolah-olah sedang membutuhkan sekali barang tersebut. Akhirnya kawan menanyakan kenapa tidak sekalian saja beli barang untuk sendiri, mumpung lagi di gudang dan surat jalan.Â
Karena memang butuh iPhone tersebut akhirnya deal transaksi. Dengan dalih untuk mengeluarkan barang uang harus masuk, maka ditransfer uang sejumlah yang disepakati.Â