Forum Komunikasi Desa Wisata atau yang biasa disebut FK Deswita menggelar pertemuan rutin tiga bulanan di Deswita Pandanrejo, Purworejo. Kegiatan yang diikuti perwakilan dari 35 kabupaten se Jateng juga dihadiri narasumber dari Disporapar Jateng, Dinas Komunikasi dan Informasi Jateng, Biro Perekonomian Sekda Jateng, Disporapar Purworejo, Blogger Jateng, Marketable Rebahan dan tamu undangan lainnya. Kegiatan yang berlangsung dari 26-27 Februari mengeksplorasi Deswita Pandanrejo yang baru saja meraih juara 2 desa wisata rintisan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Kepala Dinas Porapar Purworejo Stephanus Aan Isa Nugroho, S. STP, M. Si menyambut baik kegiatan FK Deswita di daerahnya, mengingat Kabupaten Purworejo sedang berkembang pariwisatanya. Kegiatan ini sebagai media untuk mempromosikan potensi wisata dan juga ajang belajar untuk pesertanya. Dalam pengembangan pariwisata di era Society 5.0 sekarang ini, perlu strategi yang tepat sebagai trigger pengelolaan desa wisata. Â Keterpaduan paket wisata dengan potensi dan aktivitas keseharian masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan desa wisata. Selanjutnya dia mengatakan
paling tidak ada 3 hal yang perlu dilakukan untuk pelaku wisata:
1. Melakukan INOVASI atau MATI.
2. Memanfaatkan era DIGITAL atau kita akan TERTINGGAL.
3. Pengembangan dan pengelolaan desa wisata dengan ber-KOLABORASI atau akan menjadi ter-SENDIRI.Â
Senada dengan Ka Disporapar Purworejo, Riyadi Kurniawan Kasie SDM Disporapar Jawa Tengah menambahkan, saat ini di Jawa Tengah ada 717 desa wisata tercatat di bidangnya. Namun dia mengingatkan maraknya deswita akan memunculkan persaingan antar desa wisata. Sehingga dihimbau untuk pengelola desa wisata meninggalkan kompetisi namun menggalakan kolaborasi.Â