Setiap memasuki bulan Februari banyak toko dan pusat perbelanjaan memasang pernak-pernik bertema valentine. Mulai dari simbol hati, bunga mawar sampai coklat bahkan banyak dijual paket-paket romantis. Paket dinner sampai berlibur dengan pasangan di hotel, resort ataupun tempat yang indah. Sebenarnya paket ini dibuat untuk pasangan yang sudah menikah, tapi faktanya banyak juga pasangan yang belum menikah membelinya. Banyak lelaki yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan monent valentine untuk ajang hubungan toksik. Dengan dalih pembuktian tanda cinta kepada pasangan akhirnya banyak wanita yang kecewa karena ditinggalkan pasangannya setelah berhasil terperdaya.Â
Untuk kaum wanita janganlah mudah terbujuk dengan hubungan yang merugikan ini. Korbannya selalu wanita yang bisa menyebabkan depresi, merasa kotor, jijik pada diri sendiri bahkan ada yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Tinggallah mereka meratapi nasib akibat kecerobohan dan korban janji manis. Mereka akan didera penyesalan seumur hidup dan hukuman sosial masyarakat.Â
Merayakan valentine day tidak harus melakukan hubungan terlarang dengan pasangan masih banyak yang bisa dilakukan. Membahagiakan orang tua dan keluarga dengan mengajak mereka makan malam atau berwisata. Mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan panti sosial untuk berbagi kebahagiaan. Sekali lagi hindari hubungan toksik yang merugikan dan kurang sehat pada orang yang kita sayangi. Karena untuk orang yang kita sayangi kita akan menjaganya bukan malah merusaknya.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H