Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kopi, Potensi Desa Capar Salem yang Hits

25 Januari 2022   22:09 Diperbarui: 25 Januari 2022   22:21 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Capar yang berada di perbatasan Kabupaten Kuningan Jawa Barat mempunyai perkebunan kopi rakyat yang luas. Tanaman kopi yang sudah ada sejak tahun 1800 an menjadi komoditi potensial desa itu dan menjadi icon Salem. Kopi jenis robusta  menguasai pasaran kopi Jawa Tengah. Tetapi baru menjadi komoditi biji mentah, memasuki 2018 muncul produk Kopi Capar berbentuk kemasan atau siap seduh. 

Dok. Pribadi               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Dok. Pribadi googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Kopi Capar boleh dikatakan cikal bakal kopi Brebes, karena kopi ini yang pertama muncul di Brebes. Sejak adanya Kopi Capar bermunculan kopi lainnya seperti Tretepan, Sijambe, Kebonan, Winduaji, Karanganyar sampai Dawuhan. Kopi-kopi ini mempunyai cita rasa yang berbeda sesuai kondisi alam dan ketinggian. Kopi Capar merajai pasaran kopi Brebes diberbagai cafe yang ada disini. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Masyarakat Capar sudah mengenal kopi lebih dari seratus tahun, sehingga sudah tahu seluk beluk perkopian. Sebagai bentuk penghargaan kepada desa sebagai sentra kopi, masyarakat menginginkan desa nya menjadi Kampung Kopi. Kampung Kopi memberikan edukasi tentang kopi, pengenalan produk kopi, olahan kopi sampai pada pelatihan barista. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun