Pensiun bagi sebagian pekerja adalah momok dan menimbulkan ketakutan. Beragam pikiran berkecamuk menjelang masa-masa pensiun, bagaimana setelah pensiun, Â mau usaha apa, Â mau tinggal dimana dan masih banyak pikiran yang membebani.Â
Hal ini bisa kita pahami pikiran yang timbul seperti itu, karena tergantung sikap kita selama bekerja dan juga jabatan yang diemban. Buat pekerja biasa mungkin tidak serumit pemikirannya, karena dibuat simple dan tidak dijadikan beban.Â
Walaupun penulis sendiri belum pensiun, tetapi melihat dari pengalaman teman dan masyarakat sekitar bisa ikut merasakan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menghadapi pensiun dan tetap berkarya setelah pensiun.Â
Bagi pejabat yang memiliki jabatan atau karyawan yang menduduki jabatan tinggi tentu tidak masalah pasca tidak aktif bekerja lagi, Â tetapi bagaimana dengan karyawan kecil?.Â
- Tabungan, kita harus memiliki tabungan sebagai bekal hari tua baik yang dikelola sendiri ataupun lembaga keuangan yang ditunjuk perusahaan atau kantor. Selain tabungan juga asuransi baik untuk jaminan hari tua ataupun pendidikan anak-anak. Ketika kita pensiun dan masih memiliki tanggungan anak sekolah atau kuliah, biaya menjadi persoalan karena pensiunan kita tidak 100% lagi.Â
- Sebelum memasuki masa pensiun, seharusnya sudah mulai merintis usaha apa yang akan kita tekuni untuk hari tua. Walaupun sudah ada pendapatan dari uang pensiunan kalau tidak memiliki aktivitas badan akan cepat renta.Â
- Tanamkan jika jabatan itu amanah suatu saat akan hilang. Dengan menanamkan sikap itu ketika sudah pensiun tidak merasakan post power sindrom. Jika tidak maka kita merasa tidak dihormati lagi, dulu segala apa diurus oleh staffnya sekarang semua sendiri atau dibantu keluarga.Â
- Rumah tinggal, jangan sampai setelah pensiun kita belum memiliki tempat tinggal karena terlalu asyik tinggal di rumah dinas. Atau karena berpindah tugas dari satu daerah ke daerah lain terkadang bingung untuk menentukan akan tinggal dimana.Â
- Memanfaatkan keahlian, kita bisa memanfaatkan keahlian yang dimiliki untuk  menjadi profesi baru. Keahlian di bidang IT, seni, kepariwisataan dan keahlian lain untuk menjadi trainer, tenaga ahli, dosen atau membuka lembaga pendidikan.Â
Masih banyak aktivitas yang kita lakukan setelah pensiun dengan aktivitas yang bisa menghasilkan uang atau tetap produktif setelah pensiun. Entah dengan contoh uraian diatas, berkebun, bertani , membuka bengkel, catering, rumah kost atau aktivitas lain. Ibadah mendekatkan diri kepada Tuhan harus ditingkatkan sebagai bekal hidup kita nanti di akherat.Â