Pedagang di rest area Banjaratma mengeluh omzetnya turun drastis selama PPKM darurat Jawa Bali. Hal ini sangat dirasakan pedagang baik yang bergerak di pasar oleh-oleh maupun kuliner.Â
Penurunan omzet sampai diangka 75% bahkan saat ada penyekatan dimana akses tol dari dan ke Jawa Tengah ditutup penurunan omzet sampai 90%. Banyak pedagang yang menjerit karena pengunjung sepi yang berimbas pada penghasilan, sehingga kesulitan untuk biaya operasional. Beruntungnya pihak management memberikan kebijaksanaan discount 30% untuk pembayaran sewa di bulan Juli.Â
Salah seorang pedagang telor asin Herman (45) mengatakan tahun ini yang paling sepi selama berusaha disitu. Â Selama pandemi yang sudah hampir dua tahun saja sudah sepi pengunjung ditambah PPKM Darurat makin bertambah sepi.Â
"Sebenarnya PPKM itu baik untuk memotong mata rantai penyebaran covid. Tetapi adanya penyekatan di jalan tol dan beberapa tempat membuat usaha kami sepi karena aksesnya ditutup," katanya.Â
Seharusnya rest area pengecualian karena pengunjung nya khusus hanya pengguna tol. Ditambah kebijakan tak away maka semakin menambah sepi. Banyak pedagang yang menutup gerainya walaupun buka banyak karyawan yang hanya duduk-duduk saja.Â
Pedagang berharap tidak ada lagi penyekatan karena merugikan para pedagang. Setelah dibuka penyekatan geliat pengunjung rest area mulai terasa walau belum begitu ramai. Tetapi arus pengunjung yang singgah setidaknya akan terjadi transaksi.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H