Kita sering mendengar kalimat seperti, lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya lain orang lain kepala, lain pula hatinya yang mempunyai arti bahwa setiap orang punya kepribadian sendiri-sendiri atau setiap daerah punya adat istiadat sendiri-sendiri. Masih banyak lagi kalimat-kalimat yang sering kita dengar seperti ,bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami, seperti pungguk merindukan bulan, jauh api dari panggang dan masih banyak lagi. Kalimat-kalimat tersebut yang disebut peribahasa sebagai kalimat ungkapan atau kiasan yang sekarang sudah mulai jarang digunakan atau masih digunakan tapi tidak tahu kalimat apa. Kalimat yang simple tapi punya makna yang dalam bisa dipergunakan sebagai bahasa isyarat dalam pergaulan jika yang ingin kita sampaikan mengandung pesan rahasia.
Sebenarnya tanpa kita sadari kita sering menggunakan kalimat-kalimat ungkapan, kiasan atau peribahasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun kita tak memahami karena bahasa tersebut sudah jarang dipakai dalam bahasa pergaulan. Generasi muda sekarang lebih banyak menggunakan bahasa prokem atau bahasa gaul dalam berkomunikasi sehari-hari. Sekedar pengingat apa sih ungkapan, kiasan atau peribahasa yang sebenarnya hampir sama hanya dalam penggunaan hanya beda dalam pemakaian satuan kata dan kalimat. Ungkapan adalah sekelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsur tertentu). Sedangkan kalau Kiasan adalah kata-kata yang berbunga-bunga, bukan dalam arti kata yang sebenarnya ( kata kiasan dipakai untuk mencari rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan). Kita sudah mengetahui perbedaan ungkapan dan kiasan, lalu apa yang dimaksud dengan peribahasa? Peribahasa adalah Suatu ungkapan yang memiliki arti tertentu dengan kalimat ringkas padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.Â
Setelah kita mengetahui arti dari peribahasa, yuk kita mulai digalakan lagi untuk belajar kesastraan Indonesia. Bukan berarti kita belajar untuk menjadi pujangga, tetapi kita ikut serta dalam melestarikan sastra Indonesia. Dengan belajar kita bisa menanamkan sikap patriotisme cinta pada tanah air dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dengan belajar peribahasa kita bisa merangkai kalimat indah untuk membuat status di akun media sosial kita, sebagai bekal kita jika menjadi master of ceremony, menulis artikel atau minimal untuk merayu pasangan kita .
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Bahasa Selengkapnya