Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagaimana Tradisi Sahur di Tempat Kalian?

1 Mei 2021   22:59 Diperbarui: 1 Mei 2021   23:05 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa sudah memasuki hari ke-19 dan malam ini memasuki sahur untuk puasa yang ke-20. Kita seperti sudah terbiasa bangun tengah malam untuk makan sahur. Kita sudah tidak heboh lagi mempersiapkan menu sahur, bahkan cenderung seadanya. Bahkan pakai telor ceplok atau indomie pun boleh jadi. 

Ada suatu tradisi atau kebiasaan yang berlaku disetiap daerah. Tradisi tersebut bisa berlaku dalam suatu keluarga atau wilayah tertentu. Kebiasaan-kebiasaan tersebut mulai dari menu makanan, cara membangunkan sahur dan kebiasaan-kebiasaan lain termasuk ibadah sunah di malam hari. 

Dok. Infoterkini
Dok. Infoterkini
1. Musik Obrog. 

Musik keliling seperti organ tunggal keliling paling mendominasi dalam membangunkan orang puasa. Musik yang mulai beroperasi pukul 01.00 Wib berkeliling kampung dengan mengusung lagu dangdut atau tarling. Untuk menunjang operasional mereka menerima saweran dari warga. Dan diakhir puasa mereka akan menarik sukarelawa kepada warga.

2. Pengajian / tarkhiman. 

Salah satu cara untuk membangunkan orang untuk sahur dengan cara menyetel ataqy melantun ayat suci di masjid atau mushola.  Disitu diumumkan waktu sahur, kapan imsak dan terus diingatkan waktu imsak sebagai batas akhir sahur. 

3. Ronda atau Tong tong prek. 

Prinsipnya hampir sama dengan musik obrog, tong tong prek dilakukan dengan berkeliling kampung sambil membunyikan tetabuhan. Alat yang dipergunakan bisa kentongan, botol minuman,  alat masak dan lain sebagainya. 

Bulan puasa disikapi dengan berbagai tindakan dan kreatifitas. Kreatifitas lokal akan mmenjadikannya sebuah tradisi yang memperkaya kearifan lokal. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun