Puasa sudah memasuki hari ke-19 dan malam ini memasuki sahur untuk puasa yang ke-20. Kita seperti sudah terbiasa bangun tengah malam untuk makan sahur. Kita sudah tidak heboh lagi mempersiapkan menu sahur, bahkan cenderung seadanya. Bahkan pakai telor ceplok atau indomie pun boleh jadi.Â
Ada suatu tradisi atau kebiasaan yang berlaku disetiap daerah. Tradisi tersebut bisa berlaku dalam suatu keluarga atau wilayah tertentu. Kebiasaan-kebiasaan tersebut mulai dari menu makanan, cara membangunkan sahur dan kebiasaan-kebiasaan lain termasuk ibadah sunah di malam hari.Â
Musik keliling seperti organ tunggal keliling paling mendominasi dalam membangunkan orang puasa. Musik yang mulai beroperasi pukul 01.00 Wib berkeliling kampung dengan mengusung lagu dangdut atau tarling. Untuk menunjang operasional mereka menerima saweran dari warga. Dan diakhir puasa mereka akan menarik sukarelawa kepada warga.
2. Pengajian / tarkhiman.Â
Salah satu cara untuk membangunkan orang untuk sahur dengan cara menyetel ataqy melantun ayat suci di masjid atau mushola. Â Disitu diumumkan waktu sahur, kapan imsak dan terus diingatkan waktu imsak sebagai batas akhir sahur.Â
3. Ronda atau Tong tong prek.Â
Prinsipnya hampir sama dengan musik obrog, tong tong prek dilakukan dengan berkeliling kampung sambil membunyikan tetabuhan. Alat yang dipergunakan bisa kentongan, botol minuman, Â alat masak dan lain sebagainya.Â
Bulan puasa disikapi dengan berbagai tindakan dan kreatifitas. Kreatifitas lokal akan mmenjadikannya sebuah tradisi yang memperkaya kearifan lokal.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H