Masalah pendidikan adalah hal yang utama dalam keluarga, sebisa mungkin sampai ke jenjang yang paling tinggi. Bukan tanpa alasan, tetapi aku memandang pendidikan adalah bekal untuk masa depannya kelak. Tidak jadi masalah nanti dia mau berkarir dimana, sebagai apa tetapi yang terpenting anak-anak harus memperoleh pendidikan yang layak. Karena merupakan hak setiap anak dimuka dunia ini dan warisan yang takan pernah habis.
Di dalam mendidik anak tidak ada perbedaan antara anak lelaki dan perempuan, semua sama saja. Apalagi ketiga anakku semua perempuan, semua punya hak yang sama di dalam memperoleh pendidikan. Penulis menerapkan sistem keterbukaan asal bertanggung jawab pada pilihannya. Silahkan pilih sekolah sesuai yang dia kehendaki, sebagai orang tua memberikan penjelasan tentang plus minus sekolah tersebut serta konsekuensinya.
- Pendidikan agama sepulang sekolah wajib sebagai pondasi akhlak dan bekal dalam pergaulan agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.Â
- Pendidikan ketrampilan rumah tangga seperti memasak, bikin kue, menyulam, menjahit sebagai bekal kelak menjadi ibu rumahtangga.
- Pendidikan olahraga seperti bela diri, berenang, volley, bulutangkis, basket atau beladiri sebagai pengembangan bakat, mendidik jiwa sportifitas dan juga berinteraksi dengan teman-teman.Â
- Pendidikan kesenian untuk mengembangkan kreativitas seni seperti musik, teater, tari, melukis termasuk ketrampilan dibidang tekhnologi atau hasta karya.
Pendidikan anak perempuan memang lebih spesifik karena kodratnya. Bukan untuk membedakan secara gender tetapi lebih pada peran ganda perempuan dalam karir dan keluarga.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI