Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ikan Pocong, Komoditi Nelayan Pengaradan Brebes yang Sangat Melimpah

28 Maret 2021   19:39 Diperbarui: 28 Maret 2021   19:45 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikan Pocong atau Sruwet bagi masyarakat Pengaradan, Tanjung, Brebes adalah berkah. Bagaimana tidak, dalam penghitungan nelayan setempat saat sekarang memasuki bulan "Kewolu" atau delapan dimana jenis ikan ini sangat melimpah populasinya. 

Mungkin banyak yang bertanya mengapa Ikan Sruwet disebut Ikan Pocong? Sebenarnya itu julukan dari masyarakat setempat, karena jenis ikan ini hanya ada saat malam hari tetapi ketika fajar menyingsing ikan ini langsung menghilang. Karena kondisinya seperti itu oleh masyarakat dijuluki Ikan Pocong atau Kuntilanak. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Jenis ikan ini biasanya dikeringkan untuk menjadi ikan kering atau ikan asin. Salah satu produsen atau pengrajin ikan asin yang ada di Pengaradan adalah Ananto Ariel. 

Setiap harinya mampu menampung 4 kuintal ikan sruwet basah dan bila dikeringkan akan menghasilkan ikan kering dengan bobot 1,6 kuintal. Kalau dikumpulkan satu desa Pengaradan produksinya mencapai 3-4 ton/hari dengan harga jual dikisaran 30-40 ribu /kg. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Hasil ikan kering produksi Pengaradan banyak diterima di pasaran di daerah Jawa Barat, Banten dan DKI jakarta. Hampir setiap hari banyak ikan kering dan basah yang dikirim ke wilayah tersebut. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan membuka lapangan kerja. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun