Sampah selalu menjadi persoalan dimana saja, baik di darat maupun di laut. Sampah akan menjadi momok apabila tidak dikelola dengan bijak apalagi di DTW.Â
Penanganan sampah didaratan akan lebih mudah daripada yang berada di lautan. Seperti yang sering terjadi di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa, sampah selalu ada baik yang dihasilkan wisatawan maupun yang terbawa ombak.
Pada Peringatan Hari Sampah Nasional (27/02/2021) dengan menggandeng Pemkec, Pemdes,Koramil 10, Polsek, DANPOS AL, Polairud, Balai Taman Nasional Karimunjawa, Paguyuban Biro Wisata, Trans Karimunjawa, DLH dan stakeholder yang lain bahu membahu membersihkan pantai di kawasan tersebut.
Sebagai daya tarik wisata unggulan di Jawa Tengah dan nasional, sungguh tak elok bila pantai atau lautnya masih terbelenggu sampah. Tentu ini menjadi tanggungjawab kita bersama yang berada di Karimunjawa. Regulasi pemerintah desa dengan mengeluarkan Perdes Sampah bisa menjadi pemicu semangat semua stakeholder untuk bahu membahu membersihkan sampah. Persoalan sampah sudah digariskan dalam platform Sapta Pesona, dimana kebersihan menjadi salah satu unsur dalam penanganan wisata.
Dalam kegiatan tersebut dihasilkan sebanyak 2.000 kg sampah yang terdiri dari plastik, steroform, kayu, botol minuman, tumbuhan laut dan sampah lainnya. Persoalan sampah sudah menjadi isu tingkat dunia, apalagi letak Karimunjawa yang berada di utara Pulau Jawa dengan musim barat dan timur. Maka daerah ini menjadi daerah yang banyak menerima kiriman sampah dari berbagai wilayah. Dengan kegiatan hari ini anggota HPI Karimunjawa mampu bersinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan informasi, edukasi dan bekerjasama dalam memerangi sampah.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H