Anti Klimakskah Setelah Menulis Artikel Panjang di Kompasiana?

Kompasianer Brebes (Kombes) selalu memberikan challenge untuk anggotanya dalam menulis. Entah itu menulis artikel terbanyak harian, puisi ataupun video. Minimal dalam sehari 10 tulisan artikel, puisi atau video. Dan setiap bulan selalu ada yang meraih gelar di salah satu kategori itu. 

Sebagai anggota Kombes tentu ingin meraih gelar salah satu kategori. Karena penulis hanya bisa menulis artikel,  maka gelar itu yang diincar. Bukan sekedar gelar tetapi sebagai ajang pembuktian diri dan eksistensi penulis di akhir tahun 2021.Ternyata tidak mudah untuk mencapainya butuh strategi dan variasi tema agar tidak jenuh dan membosankan. 

Dok. Pixabay

Strategi yang pertama pasti kita harus punya stock artikel yang variatif, karena kita dituntut untuk menulis setiap jamnya. Dan yang penulis harus atur adalah melihat artikel di bulan itu, karena di Kombes banyak sekali kompasianer produktif dan kreatif sebut saja Bahrul Ulum, Vera Shinta, Chumedy dan Ulil Absor bahkan ada kompasianer baru yang produktif seperti Sambudi dan Galuh. 

Banyak kendala yang kita hadapi untuk menulis panjang walau sudah dipersiapkan. Halangan yang pasti adalah kesibukan,  tema materi, jaringan dan faktor kejenuhan. Walau kita buat enjoy ternyata jenuh sempat melanda, karena konsentrasi kita dilayar laptop atau hp.  Dan yang paling tidak terduga adalah ketika ada tamu yang tiba-tiba datang, kita tidak mungkin mengusir atau tetap menulis. 

Alhamdulillah mengejar target menulis minimal 10 artikel tercapai bahkan 11 artikel. Belum puas rasanya karena punya target 20 artikel dan menulis puisi terbanyak. 

Tetapi pencapaian ini sudah alhamdulillah, bukan untuk kesombongan atau kepuasan tetapi untuk memotivasi diri dan teman-teman untuk menulis. Dan benar besok paginya ada semacam perasaan jenuh untuk menulis dan itu manusiawi. Tetapi karena prinsip one day one artikel,  menulis tetap jalan sampai sekarang. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)