Mangrove atau masyarakat sering menyebutnya Bangka atau Bakau banyak tumbuh di daerah muara atau pantai. Mangrove tumbuh subur di perairan payau yang berfungsi untuk mencegah abrasi. Indonesia memiliki 25% lahan hutan mangrove dunia. Tetapi bahaya abrasi selalu mengancam negeri ini sehingga masih perlu banyak penanaman mangrove diseluruh pesisir negeri ini.Â
Abrasi pantai masih mengancam kita, Â hutan mangrove banyak yang rusak dengan berbagai sebab. Salah satu kerusakan tersebut disebabkan konversi lahan menjadi area penggunaan lain, perambahan, hama dan penyakit, pencemaran dan perluasan tambak, serta praktik budidaya yang tidak berkelanjutan. Bukan hanya itu saja, area hutan mangrove juga menjadi lahan berkembang biaknya habitat laut.Â
Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) melalui Dirjen  Pengelolaan Ruang Laut (RPL) melakukan penanaman mangrove di dua wilayah Pandansari dan Sawojajar. Cakupan lahan yang ditanami seluas  128,9 Ha dengan total jumlah bibit 727.800 batang. Jumlah yang cukup besar tanda keseriusan kementrian dalam merehabilitasi pesisir.Â
Penanaman mangrove ini bukan hanya berdampak pada perbaikan
lingkungan saja. Tetapi mengembalikan ekosistem laut yang akan membawa dampak pada peningkatan hasil laut untuk nelayan. Dan penanaman ini juga memberikan pekerjaan untuk masyarakat melalui padat karya, Â sehingga memberikan pendapatan disaat hasil tangkapan berkurang dan wisata sepi.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya