Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jembatan Bambu Sungai Kebuyutan Penghubung Dukuh Karangmangu dan Pengaradan Tanjung

26 Desember 2020   16:35 Diperbarui: 26 Desember 2020   16:39 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan bambu dengan panjang 80 meter dan lebar 1 meter membentang diatas Kali Kebuyutan, Pengaradan, Tanjung. Jembatan yang dibangun untuk sementara karena jembatan lama terputus menghubungkan dukuh Karangmangu dan Pengaradan.  Setiap hari dilalui pejalan kaki dan pengguna motor yang merupakan jalur transportasi vital di desa tersebut. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kali Kebuyutan sepanjang 51 km yang merupakan gabungan dari Sungai Ciblandongan  yang berasal dari Gunung Kumbang dengan Sungai Cigora dari arah lembah di antara Gunung Gora dan Gunung Lemahlaki. Dari sungai tersebut nelayan Pengaradan melaut untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Bagi masyarakat awan pasti takut dan ngeri melintasi jembatan bambu yang sudah mulai banyak yang patah. Belum lagi kayu penyangga jembatan yang bergoyang saat dilalui. Namun masyarakat setempat merasa nyaman dan tidak punya rasa takut,  padahal dibawahnya air sungai mengalir dengan deras. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Sebenarnya pembangunan jembatan tahap satu sudah selesai tinggal menunggu sesi kedua. Tetapi pandemi yang berlangsung tahun ini membuat pembangunan jembatan harus terhenti karena recofusing anggaran. Semoga pembangunan jembatan ini segera terealisasi agar melancarkan arus transaksi dan ekonomi di wilayah tersebut. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun