Wahyu Katentremen menjadi Pagelaran Wayang Kulit Virtual dalam rangka Hari Wayang Sedunia, yang diselenggarakan Dinbudpar dan Pepadi Kabupaten Brebes.
Tema ini sangat pas di tengah pandemi seperti oase di tengah maraknya pemberitaan yang simpang siur. Lewat lakon tadi yang digawangi dua dalang Ki Tarto Wiji Wasito dan Ki Mutohar Hadi Suwito, mengajak masyarakat bersikap tenang, jangan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan berperilaku hidup sehat.Â
Tokoh Semar yang jujur, arif, bijaksana dan tidak pernah bohong sehingga banyak diikuti satria-satria berakhlak mulia. Semar yang bersikap bijaksana dirasa mampu mengemban amanat untuk menentramkan gundah gulana yang terjadi dimasyarakat. Tindakan nyata dan kata-kata bijak membuat adem semua orang.Â
Lakon ini sangat pas dengan situasi dan kondisi masyarakat kita. Mereka merasa diombang-ambingkan dengan informasi yang begitu mudah didapat. Sebagian orang begitu protektif dengan membentengi diri yang berlebihan sehingga mengasingkan diri. Sebagian cuek bebek tidak mengindahkan sama sekali imbauan protkes apalagi melaksanakan.Â
Begitu juga para pelaku seni yang terkena dampak pandemi susah mendapatkan job. Pihak keamanan belum memberikan izin pentas mengingat masih banyak kasus diberbagai wilayah.Â
Dengan kesadaran yang kuat dan penerapan protokol kesehatan yang tepat, Â mereka masih bisa berkarya lewat virtual.Dengan menginspirasi dari lakon Wahyu Ketentreman menjadi mantera untuk berkarya.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Lihat Sosbud Selengkapnya