Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akrobatik Genjring Tradisi Masyarakat Sigempol, Seni Rebana dan Akrobatik

14 November 2020   06:28 Diperbarui: 14 November 2020   06:29 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akrobatik Genjring merupakan seni tradisi yang berkembang pesat di Sigempol, Randusanga Kulon, Brebes sejak 1957. Tradisi yang menampilkan genjring atau rebana disertai permainan akrobatik atau sirkus dan mencapai zaman keemasan tahun 1965-2000. Seni tradisi yang awalnya menjadi seni pertunjukan setiap ada hajatan,  penyambutan tamu sampai menjadi warta untuk menyampaikan program-program pemerintah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Rebana merupakan alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi shalawat arau berzanji yang banyak dilakukan kaum muslimin. Alunan shalawat atau berzanji yang diiringi rebana akan mengiringi sajian tradisi ini yang kemudian dilanjutkan dengan petuah-petuah bijak yang dilagukan dalam bahasa Brebesan. Kalau ada nada yang mirip dengan musik tarling tak bisa pungkiri,  mengingat kita tinggal di wilayah perbatasan. 

Dok. Ali
Dok. Ali
Salam pembuka yang berisi puji-pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad dilanjut dengan tarian dan ucapkan selamat datang. Maka sajian akrobatik dimulai dengan penampilan sepeda satu roda,  atraksi salto dan kayang, holahop api, keseimbangan dan kekuatan kaki untuk mengangkat orang dan motor. Akrobatik dituntut stamina yang prima, kelenturan tubuh,  mental yang kuat dan rasa percaya diri. 

Dok. Ali
Dok. Ali
Seperti halnya seni tradisi yang lain,  Akrobatik Genjring Mulya Setya pimpinan Satori pun mengalami pasang surut,  bongkar pasang personil sampai sepi job. Dituntut keahlian yang prima,  anggota yang mahir ketika sudah kuliah,  kerja,  menikah, pindah maka mereka meninggalkan group. Begitu juga dengan banyaknya personil yang berjumlah hampir 30 orang dengan biaya manggung yang menjadi problematik. Perlu kreativitas,  inovasi dan campur tangan pemerintah dan berbagai pihak untuk mempertahankan seni tradisi Akrobatik Genjring. Salah satu upaya itu memperkenalkan genjring akrobatik tampil dihadapan rombongan 24 duta besar negara sahabat saat berkunjung di Brebes. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun