Tanaman mangrove selama ini banyak dimanfaatkan untuk penahan abrasi dipesisir atau penahan tanggul tambak. Selain itu mangrove juga bisa menjadi bagian ketahanan pangan yang mengandung nilai ekonomis. Beberapa jenis mangrove seperti Avicena atau Api-api  bisa dimanfaatkan untuk produk kuliner seperti brownis, Korean Garlic Cake, Nastar, Bakpao dan jenis kudapan lain.
Menyadari potensi yang dimiliki tanaman mangrove serta untuk memberikan edukasi penyelamatan lingkungan, Dirjen PRL KKP memberikan pelatihan kuliner berbahan dasar turunan mangrove. Tiga desa penerima bantuan pelatihan Kaliwlingi, Sawojajar dan Grinting hadir dengan dipandu tim dari Sari Boga Mandiri (SBM). Â Mereka yang baru pertama kali tahu merasa kaget bahwa mangrove bisa diolah menjadi cake, keripik, sirup, kopi dan jenis makanan lain.Â
Produk-produk lezat berbahan dasar produk turunan mangrove diharapkan mengurangi ketergantungan pada tepung tapioka. Dengan mengalihkan kebutuhan tapioka dengan tepung mangrove akan didapat beberapa keuntungan. Â Masyarakat mendapatkan harga murah untuk bahan tepung, Â memberdayakan ekonomi masyarakat dan menyadarkan masyarakat untuk melestarikan lingkungan.Â
Ternyata sangat banyak yang bisa dihasilkan dari mangrove. Tentunya produk-produk ini akan memperkaya khazanah kuliner tradisional kita. Jika diproduksi secara kontinue maka masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi dan akan menjadi makanan sehari-hari. Produk ini juga akan menjadi suguhan di DTW dan Deswita juga diperkantoran lingkungan Pemda. Sehingga keberlanjutan produksi akan tetap terjaga.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Foodie Selengkapnya