Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lepas Ayam Jago Tradisi Melepas Jenazah yang Masih Lajang Semasa Hidupnya

5 September 2020   12:49 Diperbarui: 5 September 2020   12:53 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap yang bernyawa pasti akan kembali keharibaan-Nya, ketika azal sudah datang menjemput tak ada yang mampu menghindari walau sembunyi dimana. Setiap kematian meninggalkan duka buat keluarga yang ditinggalkan. Hanya tiga perkara yang masih mengikuti almarhum, yaitu sodakoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholeh dan solekhah. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Ada berbagai tradisi yang diberlakukan ketika ada keluarga yang meninggal. Salah satu yang akan dibahas penulis disini tradisi ketika yang meninggal masih single atau sendiri. Sebagai umat Muslim perlakuan sama seperti halnya jenazah muslim lainnya. Tetapi ada tradisi yang diperlakukan. 

Biasanya jenazah yang masih single dirias bak pengantin. Dengan mengundang juru rias, setebelum disucikan dilakukan pengerikan alis terlebih dahulu. Setelah disucikan dan dikafani dimulai merias wajah jenazah, tetapi tidak terlalu tebal seperti pengantin sesungguhnya. Hal itu dilakukan karena semasa hidupnya almarhum belum pernah menikah dan mengenakan baju pengantin. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Setelah itu dishalatkan bersama masyarakat selayaknya perlakuan terhadap jenazah pada umumnya. Sampai pada saat pemakaman,  dan pada saat doa selesai ketika lebe mengucapkan aamiin dilepaskan ayam jago dihadapkan pelayat. Makna dari pelepasan ayam jago sebagai simbol bahwa jenazah tidak sendiri lagi tetapi sudah berpasangan. 

Itulah sedikit tradisi lepas ayam jago ketika jenazah masih single sewaktu hidup. Tentunya ayam yang dilepas akan berbeda jika laki-laki jenazahnya. Tradisi ini untuk memperkaya tradisi yang ada di Indonesia. Tradisi ini masih ada dan berkembang di masyarakat, tetapi nilai tradisi juga akan luntur kalau masyarakat sudah tidak melakukannya lagi. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun