Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sego Jagung Sambel Tumpang Kuliner Khas Deswita Tegal Waton, Semarang

21 Juli 2020   19:04 Diperbarui: 21 Juli 2020   19:02 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu unsur pendukung dari desa wisata (Deswita) adalah kuliner, selain daya tarik wisata, seni tradisi,  homestay dan kearifan lokal lainnya. Kuliner menjadi suguhan kepada pengunjung yang datang baik untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Bahan yang hanya terdapat di daerah tertentu,  cara memasak,  citarasa dan kemasan yang unik menjadi dayatariknya.

Sebagai contoh ketika penulis berkunjung ke Deswita Tegal Waton, Semarang.  Selain disuguhkan panorama yang indah dengan umbul disetiap pedukuhan, penulis juga disuguhkan nasi jagung sambel tumpang sebagai hidangan makan siang. Nasi jagungnya mungkin biasa tetapi lauk pauknya yang bikin lidah kita bergoyang dengan cepat. 

Dok. Miftakhul Alim
Dok. Miftakhul Alim
Nasi jagung dengan lauk urab daun adas ditambah irisan tempe dan teri sungguh sangat nikmat. Apalagi ditambah sambel tumpang dan ikan asin semakin menambah nikmat dan lahap makannya. Sambel tumpang sama seperti sambal lainnya,  yang membedakan proses pembuatan dan cara penyajiannya. 

Yang membedakan sambel tumpang dengan sambal lainnya, bahan untuk sambel tidak digoreng tetapi dikukus atau ditumpangi pada saat menanak nasi. Ditambah pada saat proses pembuatan sambel ditambah tempe bonto yang dihaluskan dan tahu goreng. Aroma tempe bonto yang khas dan tahu itulah yang membedakannya.

Sepiring nasi jagung, urab daun adas, sambel tumpang,  ikan asin dan peyek teri menjadi menu makan siang. Walau sederhana dengan pengemasan yang menarik dibumbui story telling tentang filosofisnya, maka suguhan yang biasa menjadi luar biasa. Mari berkreasi dengan kuliner tradisional dengan suguhan yang berbeda akan menaikan pamor kuliner tradisional. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun