Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Seniman Panggung Brebes Resah Sudah Berbulan-bulan Tak Pentas

13 Juni 2020   14:44 Diperbarui: 13 Juni 2020   14:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seniman-seniwati Brebes resah sudah empat bulan tidak pentas sejak pandemi covid-19 melanda negeri ini. Jadwal panggung yang sudah tersusun rapi jadi berantakan dan harus dijadwal ulang. Adanya pembatasan kegiatan dan sosial distancing makin memperparah kondisi mereka. 

Untuk itu seniman dan seniwati yang tergabung dalam PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) dan PASTI (Paguyuban  Artis Seniman dan Seniwati Indonesia) berkunjung ke Dinbudpar dan diterima Kabid Kebudayaan, Wijanarto dan Kasie Seni dan Perfilman,  Masdori. 

Mereka mempertanyakan protap untuk kegiatan mereka setelah masa new normal. Selain bersilaturahmi para seniman juga menanyakan kapan boleh pentas lagi dan aturan-aturan yang harus dipenuhi. Mereka tidak ada kegiatan lain selama pandemi berlangsung,  hanya membantu usaha istri.. Masa sekarang habis lebaran,  musim hajatan yang seharusnya jadi panen buat mereka malah terlewati begitu saja.

Seniman Kabupaten Pemalang kemaren sudah mendapat lampu hijau untuk tampil pentas dari pemerintah kabupaten setempat. Tentu ini menjadi acuan untuk bisa seperti teman mereka yang ada di Pemalang untuk diterapkan disini. 

Kabid Kebudayaan Dinbudpar Brebes Wijanarto memberikan arahan dan meminta untuk bersabar dulu. Karena pemda Brebes sedang menyusun protap untuk kegiatan di era new normal. Tentu semuanya mengacu pada protokol penanganan kesehatan,  tetapi ada yang berbeda dengan para seniman.  Tidak mungkinkan pemain seruling meniup seruling tetap menggunakan masker. 

Para seniman berharap bisa audiens dengan bupati untuk menampung aspirasi dan mewadahi mereka dengan kegiatan pasca pandemi. Tentu ketentuan-ketentuan baru harus dipenuhi seperti jumlah penonton, durasi pertunjukan dan tentu interaktif dengan artisnya. 

Semoga ada solusi untuk para seniman agar bisa kembali beraktivitas menghibur masyarakat yang sudah jenuh. Masyarakat membutuhkan hiburan,  seniman membutuhkan panggung untuk eksistensi mereka. Keduanya saling membutuhkan dan saling mengisi. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun