Gema Takbir berkumandang saling bersahutan mengiringi kepergian ramadhan yang penuh berkah. Fajar sang fitri telah datang menyambut hari kemenangan. Suka cita idul fitri disempurnakan dengan zakat fitrah dan zakat mall. Serta berziarah ke makam untuk mendoakan dan berbagi kebahagian dengan. Seluruh kerabat.Â
Namun ada yang berbeda dengan lebaran tahun ini, ada sebagian masyarakat yang menyelenggarakan ziarah kubur atau nyekar satu hari menjelang lebaran. Tampak beberapa keluarga dengan khusu berdoa di depan makam keluarga. Alasannya untuk menghindai keramaian yang berjubel kalau dilaksanakan pas lebaran.Â
Pandemi ini telah merubah kebiasaan masyarakat termasuk dalam menjalankan tradisi. Kesadaran akan kesehatan dan mungkin dampak yang ditimbulkan dari kerumunan masa akan pandemi ini yang membuat mereka merubah jadwal nyekar dan silaturahmi .
Alhasil penulis pun dapat kunjungan dari keponakan-keponakan saat malam takbiran. Mereka datang dengan keluarganya setelah habis nyekar. Â Ada perbedaan rasa ketika kedatangan saudara sebelum dan saat lebaran. Rasa haru dan sentimentil yang biasanya pecah tidak didapat.Â
Silaturahmi tetap berjalan dengan tetap menggunakan protokol penanganan covid. Sesuatu yang baru masih terasa kurang nyaman dan afdol, perlahan dan pasti nantinya kita akan terbiasa dengan kondisi seperti ini.Â
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1441 H untuk seluruh teman Kompasianer, Â Minal Aidin Wal Faizin, Â Mohon Maaf Lahir dan Batin. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H