Antara Zona Merah, Masker, dan Kesadaran Masyarakat

Sebagai kabupaten di Jawa Tengah yang masuk zona merah terakhir, rasanya turut prihatin akhirnya kabupaten tercinta pasrah dengan kondisi yang ada. 

Ada sekitar 16 yang positif covid-19 berdasarkan test swap yang dilakukan kepada eks jamaah Gowa. Semua tersentak dan tersadar bahwa ancaman itu telah nyata ada. Lalu bagaimana tindakan kita mengantisipasi pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Dok. Pribadi

Pemerintah sudah menganjurkan untuk memakai masker bila bepergian keluar rumah atau aktivitas dikeramaian. Berbagai pihak memberikan bantuan atau pembagian masker, instansi pemerintah/swasta sampai organisasi, tetapi pada kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan yang tidak menggunakan masker. Entah apa sebabnya apakah karena mahal dan susah di pasaran atau memang ada sebab lain. 

Menurut salah seorang warga yang berhasil dijumpai Candra (25) mengatakan hanya masalah kebiasaan saja.  

"Masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan menggunakan masker hanyalah masalah kebiasaan saja.  Ada yang menganggap ribet, ada juga yang menganggap aman dan tidak masalah. Kalau masalah harga tidak jadi masalah toh sekarang banyak bantuan masker dan masker kain yang dijual dengan harga terjangkau,"katanya. 

Dok. Pribadi

Perilaku masyarakat yang terlihat disetiap sore tidak menunjukkan social distancing dan pychical distancing. Perempatan tetap macet walau ada trafficklight dan menjadi pemandangan biasa. 

Melihat kondisi dilapangan seperti ini apakah tidak akan menambah jumlah kasus covid-19?. Mari kita sama memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang penanggulangan covid-19 agar kita segera terbebas dari bencana ini. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Kompasianival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H