Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buku Menjadi Pembuka Mimpi Menjelalajah Dunia

23 April 2020   01:58 Diperbarui: 23 April 2020   01:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat buku apa yang pertama kalian baca?  Atau buku terakhir yang kalian baca? Pasti banyak yang kesulitan menjawab kalau tidak hobby membaca,  tetapi sangat mudah jawabnya bagi yang hobby baca,  bahkan rencana membaca buku berikutnya pun sudah terjadwal. Kalau kita tanya kepada responden sebuah pertanyaan apakah anda baca setiap hari?  Jawaban bisa dipastikan iya.  Tetapi jika pertanyaan lebih spesifik,  apakah anda baca buku setiap hari?  Jawabnya akan berbeda, mungkin rata-rata menggeleng seperti membaca saldo buku tabungan saat ini he he he. 

Dok. Pixabay.com
Dok. Pixabay.com
Masyarakat kita masih rendah minat bacanya dibanding dengan bangsa lain.  Masyarakat kita lebih banyak senang melihat,  mendengar dan berbicara. Hal ini bisa kita lihat dalam sebuah contoh dalam kehidupan sehari-hari.  Kita bisa betah lama-lama nonton layar televisi, mendengarkan musik baik lewat hp,  radio atau media lainnya.  Ibu-ibu tahan berlama-lama ngobrol dengan teman arisan,  sosialita atau senam,  tapi kalau disuruh baca buku akan bertahan berapa lama?. 

Dok. Pixabay.com
Dok. Pixabay.com
Mari kita mencoba merenung sejenak tentang buku,  yang hari ini tanggal 23 April ditetapkan sebagai Hari Buku Sedunia. Waktu kita kecil ditanya cita-cita pasti menjawab dengan berbagai profesi dari mulai guru,  dokter, insinyur,  arsitek,  bidan,  presiden bahkan ada yang bercita-cita keliling dunia. Lalu dari mana kita memulai cita-cita yang diimpikan?  Dari membaca buku. 

Banyak ungkapan yang menggambarkan tentang buku,  Buku Jendela Dunia,  Buku Sumber Ilmu dan masih banyak lagi.  Dulu kita sering dengar istilah "Kutu Buku" untuk orang-orang yang rajin membaca dan menelaah buku. Juara kelas atau perlombaan hadiahnya buku, kini tidak terdengar lagi. 

Mari kita mulai dihari ini,  tepat tanggal 23 April yang ditetapkan UNESCO sebagai Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta Sedunia untuk mencintai buku. Jadikan membaca buku sebagai kebutuhan hidup kita minimal sehari satu halaman.  Agama pun dalam kitab sucinya menyuruh kita untuk membaca,  agar kita menjadi insan yang berakhlak mulia. 

Sebagai penutup jangan jadikan buku sebagai hiasan lemari atau ditaruh di gudang bahkan diloakan.  Sebagai sumber ilmu jangan jadikan buku sebagai bungkus gorengan.  Hibahkan buku-buku yang sudah dibaca untuk perpustakaan desa,  taman bacaan agar tercipta masyarakat yang gemar membaca dan cerdas.  Hidupkan kembali perpustakaan dan taman bacaan dengan buku-buku yang bermanfaat. (KBC54|Kompasianer Brebes Jateng) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun