Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warna-warni Kuliner Tradisional, Semarak Menyambut Pasaran

18 April 2020   14:57 Diperbarui: 18 April 2020   15:01 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap melihat warna-warna kue-kue tradisional selalu timbul keceriaan, kegembiraan karena kue tersebut dibuat oleh tangan-tangan terampil ibu-ibu. Kue yang dibuat penuh dengan cinta untuk menghidupi keluarga dan cinta untuk negeri,  melestarikan kuliner tradisional Indonesia. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Warna-warni cerah kue bukan didapat dari pewarna buatan tetapi pewarna alami seperti dari daun suji,  pandan dan daun lainnya. Nama-nama makanan pun menunjukan identitas dan filosofi yang mengikat dengan bentuk,  sesuai fungsinya juga.  Jolang,  Cenil, Buras, Lepet, Dodol, Wajik, Alu-alu, Cetot dan masih banyak lagi. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kue-kue dalam packaging yang masih sederhana dengan harga terjangkau masih banyak kita jumpai di pasar.  Dengan sentuhan packaging yang bagus dan tempat yang bagus seperti cafe dan mall,  maka harga pun berubah drastis.  Semarak kue-kue tradisional seiring hari pasaran meningkat penjualannya. Untuk acara bangun rumah,  hajatan,  disawah, kegiatan masyarakat dan keagamaan.  Kue-kue ini akan selalu ada seiringngan dinamika masyarakat pedesaan. 

Dedikasi pada profesi dan melestarikan sseni jajanan tradisional yang membuat mereka bertahan.  Seandainya sudah tidak ada ibu-ibu yang melestarikannya tentu anak cuvu kita hanya akan melihat gambar tanpa pernah merasakan nikmatnya kue tradisional.  Perlu kerjasama dengan anak-anak muda yang kreatif yang memadukan kue tradisional dengan tekhnologi masa kini.  Kemasan, promosi dan pemasaran akan menaikan kelas kuliner tradisional tanpa merubah bentuk, citarasa dan filosofinya. (KBC-5|Kompasianer Brebes Jateng) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun