Satu bulan sudah aku dirumah tanpa kerjaan, pekerjaanku sebagai travel guide overland mengharuskanku berada di rumah. Â Awal tahun yang seharusnya menjadi puncak study tour / budaya siswa-siswa SMA Â semua dibatalkan. Pandemi covid-19 memaksa siswa untuk belajar dan menutup semua obyek wisata.Â
Tak pernah terbayangkan sebelumnya akan ada covid-19 melanda negeri ini dan berkepanjangan sampai saat ini. Semua kena dampaknya, Â tetapi yang paling parah terkena imbasnya sektor pariwisata. Ribuan hotel, restoran, transportasi, Â biro perjalanan, travel agen tutup, Â kemana karyawannya dan bagaimana mereka mencukupi kebutuhan hidupnya.Â
Ingin rasanya menikmati lagi segarnya apel Malang dari kebon, menikmati spektakulernya malam di Malang, Jatim Park atau Cafe Sawah Pujon Kidul.Â
Merdunya peluit kapal di penyebrangan Ketapang - Gilimanuk, indahnya ribuan Pura Bali, semilir angin Pantai Pandawa dan Tanah Lot, dinamisnya Tari Kecak, Sejuknya Panglipuran dan oleh-oleh Pie Susu Bali.Â
Semua sudah terjadi kami harus menerima dengan lapang dada. Berharap pemerintah bisa melihat kondisi kami dan memberikan solusi.. Yang bisa kami lakukan memberikan kekuatan moril untuk teman-teman mitra, membantu pemerintah memberikan sosialisasi tentang covid-19 dan meningkatkan kemampuan diri untuk lebih profesional lagi. Â
Kami berharap Corona cepat berlalu, Â masyarakat kembali beraktivitas seperti semula dan perekonomian pulih kembali. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H