Puasa sebentar lagi tinggal menghitung hari, selepasnya Lebaran kan datang. Â Puasa belum kita jalani tetapi mudik lebaran sudah ramai diperbincangkan bahkan menjadi polemik. Semua karena status perantau yang dikategorikan ODP, Â akibat pandemi covid-19.
Selama ini para perantau merasa serba salah dengan situasi yang berkembang saat ini. Banyak himbauan dari pemimpin daerah yang melarangnya mudik. Hidupnya seperti tersudut terutama yang tinggal di zona merah.Â
Zaenudin (45) warga Brebes yang tinggal di kawasan Jakarta Utara mengeluhkan kondisi seperti ini. Di Jakarta nggak boleh kemana-mana padahal WFH tapi tidak boleh mudik.Â
"Saya tahu, Â kami-kami yang di Jakarta termasuk kategori ODP jika mudik, Â tapi tolong hargai perasaan kami yang tidak bisa mudik dengan pernyataan yang menyudutkan kami, "katanya.Â
Hidup diperantauan jauh dari sanak keluarga, waktu bertemu saat mudik. Â Situasi pandemi covid-19 menghalangi niat untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.Â
"Seandainya mudik pun kami siap menjalani protokol penanganan covid-19. Dan kami memahami prosedur penanganannya, Â Insha Allah tidak akan gegabah untuk menentukan mudik atau tidak, " tambahnya.Â
Hidup di perantauan saat pandemi covid-19 seperti makan buah simalakama. Berada disini kita sedih ingat kampung halaman, Â kalau pulang takut membawa virus. Untuk sementara harus kita jalani, Â istri dan anak-anak sudah berada di kampung. Â Benar-benar bingung dan bikin sedih. (KBC54|Kompasianer Brebes Jateng)Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H