Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Isra Miraj dan Virus Covid-19

22 Maret 2020   13:02 Diperbarui: 22 Maret 2020   13:05 3224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Sebagai ilustrasi (dokpri)

Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tahun ini kalah semarak dengan Covid-19. Dimana-mana orang membicarakannya mulai dari ibu-ibu di pasar,  bapak-bapak di warung kopi sampai anak kecilpun membicarakan nya. Sungguh dasyat pemberitaan covid-19, sehingga menjadi idola baru diberbagai media. 

Isra Miraj perjalanan hijrah nabi Muhammad SAW dalam satu malam untuk menerima wahyu shalat lima waktu.  Banyak yang tidak yang percaya,  banyak yang mencibir,  hanya orang-orang yang beriman yang mempercayai dan melaksanakan perintahnya. Dengan keimanan orang-orang mukmin mempercaiyanya bukan dengan logika. 

Begitu juga virus covid-19 ketika terjadi di Wuhan,  China kita menanggapinya biasa saja, karena yakin kita aman.  Tetapi begitu menimpa kita , banyak yang panik dan ketakutan.  

Untuk mengantisipasinya  banyak perlakuan khusus.  Berbagai kebijakan dibuat untuk melindungi warganya,  berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi resiko.  Dan berita hoax pun berseliweran dari yang menjerumuskan sampai mengadu domba. 

Lalu apa hubungannya peristiwa Isra Miraj dan Covid-19? Ada,  ada persamaan dalam menyikapinya, yaitu keyakinan.  Peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa keimanan yang bisa dimengerti oleh insan beriman walau bagi orang munafik tidak masuk logika.  

Begitu juga dengan covid-19 harus dengan keyakinan.  Kita percaya bahwa Allah menciptakan makhluk berpasangan.  Ketika Allah menurunkan sakit pasti Allah punya cara penyembuhannya. 

Keyakinan harus dibarengi dengan ikhtiar biar afdol,  keyakinan tanpa berbuat apa-apa akan sia-sia.  Berperilaku hidup bersih dan sehat, menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan penyebaran virus dan segera kerumah sakit jika mengalami sesuatu yang mencurigakan tentang kesehatan.   Mendekatkan diri pada Allah,  bahwa hidup mati kita ditanganNya.  (KBC-54|Kompasianer Brebes) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun