Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Becak, Tersingkir dan Dirindu

9 Maret 2020   16:02 Diperbarui: 9 Maret 2020   16:00 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masanya jenis transportasi ini menjadi idola masyarakat,  baik di perkotaan dan pedesaan. Kendaraan roda tiga yang dikayuh dari belakang menjadi transportasi andalan ibu rumah tangga dan anak sekolah.  Bahkan sebuah lagu dengan tema tamasya naik becak sangat akrab di telinga kita. 

Cerita indah tentangmu kini tergerus oleh munculnya moda transportasi online.  Perlahan dan pasti becak mulai tersingkir dan makin terpinggir,  orang makin enjoy dengan moda transportasi online yang tersedia kapan saja. 

Becak susah dicari,  hanya sebatas dipagi dan siang hari di sekitar pasar.  Menunggu penumpang berjam-jam bahkan sering tak memperoleh penumpang.  Hanya becak yang punya langganan pedagang atau anak sekolah. 

"Sekarang cari uang susah,  apalagi kalau hanya mengandalkan dari narik becak. Kebutuhan hidup terus berjalan, pendapatan berkurang, maka kalau kebutuhan keluarga tidak terpenuhi, " kata Supri (35) tukang becak asal Slatri. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Untuk mensiasati kebutuhan hidupnya mereka merangkap menjadi kuli panggul di pasar atau toko bangunan. Bahkan mulai ada beberapa becak yang dimodifikasi menjadi becak motor (Bentor) ,baik untuk mengangkut penumpang atau berjualan. 

"Hidup harus dinikmati sepahit apapun,  dulu becak sempat berjaya,  karena kemajuan zaman becak harus tersingkir.  Tetapi masalah rezeki itu urusan Allah,  disyukuri saja, "tambahnya. (KBC-54|Kompasianer-Brebes) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun