Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dukuh Gumuk Terisolir akibat Banjir

9 Maret 2020   14:57 Diperbarui: 9 Maret 2020   15:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Brebes terus menerus, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah adalah Dukuh Gumuk, Desa Wanasari. 

Genangan air cukup parah sehingga menutupi jalan penghubung yang baru dibangun. Sehingga aktivitas masyarakat terganggu, karena harus memutar jauh jika mau ke jalan raya. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Bahkan anak-anak sekolah terkena dampaknya,  harus berangkat lebih pagi agar tidak terlambat. Seperti yang dialami Fitri Ariyani (10) siswa kelas IV SD. 

"Sekarang kalau berangkat sekolah jadi lebih pagi agar tidak terlambat,  kalau terpaksa ya menembus kubangan air biar cepat sampai, "katanya. 

Banjir disebabkan bukan karena hujan saja,  tapi luapan dari Kali Pemali dan saluran pembuangan air. Ketika ketiga bertemu dan ada saluran yang menghambat,  maka air lama surutnya. 

Dampak lain dari banjir juga menggenangi persawahan yang baru ditanami padi atau bawang. Bawang merah yang kerendam juga menyebabkan daunnya busuk, yang bisa membuat gagal panen. 

Masyarakat juga menggunakan diesel untuk membuang air ketempat yang leih rendah.  Hal ini harus dilakukan untuk menguras atau membuang air, walau harus mengeluarkan uang.

Masyarakat berharap musim hujan segera berlalu,  pemerintah memperbaiki tanggul,  jalan dan saluran air sehingga terhindar dari bencana. (KBC-54|Kompasianer-Brebes) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun