3. Saling Peduli dan Meredam Ambisi
Namanya bekerjasama tentunya kita harus memiliki tim yang solid. Bahkan dalam mengerjakan suatu beban tugas yang diberikan sekolah, mereka yang telah bergabung dengan osis harus memiliki sikap peduli terhadap sesama anggota agar masalah-masalah imternal dan eksternal organisasi dapat diselesaikan. Selain itu, ambisi individu atau segelintir orang harus sebisa mungkin diredam dan alangkah baiknya didiskusikan bersama teman-teman organisasi.Â
Semua itu bertujuan agar nama baik organisasi tetap terjaga dan semangat kerja dapat terwujud.
4. Totalitas
Berkutat dengan agenda organisasi berarti sudah harus siap mengikuti segala kegiatan dalam organisasi osis. Tak ada rasa setengah-setengah jika sudah masuk dalam struktur kepengurusan osis. Berpikir bersama, mencari pengalaman bersama, belajar bersama, hingga menanggung beban kerja bersama adalah risiko yang biasa dihadapi kala bergabung dengan organisasi.
Selain itu, ikut sera dalam organisasi berarti kita harus menaati segala aturan yang berlaku baik dari pembina osis maupun kepala sekolah dan lain sebagainya.Â
5. Belajar Membagi waktu
Bagian manajemen waktu inilah yang cukup sulit dilakukan oleh para sixwa siswi anggota pengurus osis. Banyak dari mereka yang kewalahan saat harus mengerjakan tugas dari guru, mengerjakan agenda sekolah, hingga mengerjakan tugas-tugas lainnya yang diamanhkan dari kepala sekolah.Â
Untuk itulah, dibutuhkan yang namanya catatan harian yang berisikan jadwal kegiatan sehari-hari. Jika sudah terbiasw membuat catatatn jadwal kegiatan sehari-hari kita akan mudah bekerja sesuai target guna mendapatkan hasil maksimal.
6. Siap berinovasi dan berkreasi
Menjadi bagian dari organisasi osis, Â berarti kita dituntut untuk tetap sedia berinovasi terutama dalam menciptakan terobosan-terobosan tertentu. Menghadirkan ide-ide brilian serta mampu menyelesaikan masalah organisasi dengan menggunakan banyak alternatif cara tertentu.