Memelajari agama khususnya bagi umat beragama islam adalah hal yang wajib bagi siapapun baik mereka yang berusia muda maupun dewasa.Â
Bahkan Nabi Muhammad SAW pun mempertegas perintah menuntut ilmu seperti yang diriwayatkan dalam hadis Ibnu Majah no. 224 dari sahabat Anas Bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913, Nabi Muhhamad bersabda bahwa "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim".
Jika kita merenungkan bersama khususnya bagi para orang tua, esensi dari hadis di atas adalah memperingatkan kita bahwa menuntut ilmu adalah wajib bagi siapapun golongan umat muslim baik usia anak-anak maupun dewasa. Kita perlu menanamkan sikap kesadaran moral serta rasa ingin tahu (kuriositas) yang besar kepada anak-anak kita agar mereka memiliki motivasi yang besar untuk dapat belajar dalam menuntut ilmu.Â
Sudah menjadi suatu keharusan bagi umat muslim untuk mengajari anak mengaji sebagai bekal ilmu agama di masa depan. Selain bermanfaat kelak untuk kehidupannya di dunia, membaca Al-Quran dan memahami tafsirnya juga sangat dibutuhkan sebagai bekal di akhirat.Â
Menyadari pentingnya ilmu agama ini, membimbing anak belajar mengaji pada usia dini adalah waktu yang tepat karena daya serap otak anak masih sangat tinggi, sehingga memungkinkan anak belajar mengaji dengan mudah dan antusias.
Menurut saya pribadi, penting untuk memelajari ilmu mengaji disamping untuk menambah pengetahuan dalam hal baca Qur'an. Juga menambah pemahaman terkait ragam ilmu tajwid dan arti dari bacaan tersebut.Â
Lalu, apa yang bisa kita lakukan selaku orang tua maupun guru agar membiasakan diri dan membangkitkan semangat anak-anak kita untuk belajar mengaji?
Luangkan Diri Mengajarkan Anak Seusai Solat
Kita sebagai orang tua yang memiliki waktu untuk mengajarkan anak belajar mengaji di rumah dapat memulainya ketika waktu seusai solat. Gunakanlah Iqro' atau buku dasar-dasar belajar mengaji yang dimulai dari tingkatan huruf hijayah.Â
Dengan begitu, anak akan merasakan secara langsung kasih sayang dan didikan langsung dari orang tua dan tak lupa kita juga bisa menyelingi dengan bercerita kisah-kisah teladan Nabi dan Para Sahabat sebagai pemicu semangat dan antusiasme anak dalam belajar mengaji.