Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Suprise" Liga Inggris Pekan Ke Empat, Era Baru The Big Four?

27 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   07:07 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.bola.net/inggris/8-faktor-kunci-kemenangan-mu-atas-liverpool-main-reaktif-starting-xi-tepat-dan-maguire-cadang-973e10.html)

Sempat meraih kemenangan tipis di awal musim tepatnya pada laga perdana atas Everton, Chelsea justru menunjukan performa yang kurang mengesankan di dua laga berikutnya. Anak asuh Thomas Tuchel hanya mampu meraih satu hasil imbang kontra Spurs, dan yang terakhir takluk dengan skor memalukan atas Leeds United dengan skor 3-0. Mengutip dari laman resmi Premier League, Chelsea yang tampil dengan Sterling dan Havertz di lini serang dan ditambah dua rekrutan anyar di lini sayap dan bertahan yakni Marc Cucurella dan Kalidou Koulibaly nyatanya belum mampu mengangkat posisi Chelsea dari keterpurukan. Cara bermain Chelsea pun dianggap kurang perform dalam beberapa laga terakhir. Di tiga laga awal musim ini, Chelsea telah kebobolan 5 gol dan hanya mencetak 3 gol. Penurunan perolehan gol juga diperparah dengan kedalam skuad yang tak cukup mumpuni kala pemain-pemain pilar dibekap cedera. Belum selesai sampai di situ, taktik yang sudah terbaca lawan sejak musim lalu menjadi masalah utama bagi Chelsea. Leeds yang tampil sebagai tim medioker di musim lalu berhasil menunjukkan taktik sepabola reaktif untuk meredam possesion ball ala Chelsea hal tersebut berakibat pada skema high-pressing yang optimal. dijalankan oleh Leeds. Hasilnaya terlihat jelas kala blunder fatal Eduard Mendy di menit 33' menjadi awal dari kekalahan Chelsea atas Leeds beberapa hari yang lalu. 

Ronaldo Meredup?

(https://bola.okezone.com/read/2022/08/17)
(https://bola.okezone.com/read/2022/08/17)

Dicadangkannya Cristiano Ronaldo pada laga lanjutan Liga Inggris beberapa hari lalu kontra Liverpool menjadi alarm bahwa pemain tersebut bukan prioritas utama bagi Erik Ten Haag pada saat itu. Ten Haag yang pada laga melawan Liverpool dianggap sengaja tak memainkan Ronaldo dan Maguaire karena alasan taktik dan kebutuhan. Ten Haag yang telah mengetahui kekuatan Liverpool dari segi penguasaan bola sengaja meredamnya dengan taktik reaktif football dan lebih sering menunggu kemudian memanfaatkan skema serangan balik yang cepat. Maka dari itu, Ten Haag lebih memilih pemain bertipe winger yang memiliki kecepatan ketimbang memprioritaskan Cristiano Ronaldo.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun