27 Juni 2022- saya sedang asyik bersantai di tempat "nongki" sembari menikmati sajian secangkir cappucino dingin yang di bagian gelasnya bertuliskan  "Sini yuk ngopi, kita sama-sama cari inspirasi". Melihat sambil membaca tulisan tersebut, sebenarnya saya agak tergugah. Ya, di usia 25 tahun ini mungkin rekan-rekan pembaca setia kompasiana pun yang berusia tak jauh beda dengan saya  juga past sedang giat-giatnya mencari banyak inspirasi.Â
Melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini, di tengah gempuran dan tantang zaman yang kian hari kian masif berkembang dari berbagai aspek. Mulai dari berkembangnya industri games online, mulai banyaknya orang-orang terutama para generasi zillenial berlomba-lomba menjadikan hobi  sebagai Content Creator media sosial sebagai profesi utama, munculnya berbgi tipe dan generasi ponsel genggam atau gawai yang digunakan masyarakat Indonesia, munculnya para talenta-talenta media sosial atau selebragm  di beberapa media sosial yang menghebohkan jagat netizen hingga akrab disebut "fyp", hingga para desainer grafis yang mulai berkreasi dan mencoba peruntungannya di industri pelayanan dan jasa.
Jika mencoba melihat dari aspek atau sudut pandang kaum zilenial dan milenial, mungkin sebagian dari kita senantiasa beranggapan bahwa menggeluti desain grafis aganya merupakan pekerjaan atau sekedar hobi yang menyita waktu serta menguras pikiran. Namun siapa sangka, ada beberapa hal yang sebenarnya menarik untuk dieksplorasi  dari sekedar hobi desain grafis terutama bagi para generasi muda atau yang kini akrab di sebut "kaum rebahan". Berikut ini ulasannya untuk anda.
1. Meningkatkan Pemahaman dan keterampilan dalam menguasai perangkat digital
Tak dapat dikesampingkan, jika segala profesi yang dijalankan oleh seseorang senantiasa melibatkan peran serta teknologi. Mulai dari guru, karyawan swasta, penguasaha, jurnalis, wartawan, surveyor, penulis, content creator, dan masih banyak lagi hampir sebagian besar selalu menggunakan teknologi untuk semakin memudahkan pekerjaan dan ativitas yang dilakukan. Maka dri itu, jika  kita melihat lowongan suatu pekerjaan maka hal utama yang harus kita perhatikan dan perlu ditingkatkan adalah penguasaan teknologi dan komunikasi. Bisa mengoperasikan microsoft office saja agaknya belum cukup, kita perlu memelajari dan memahami lebih baik lagi dalam hal penguasaan aplikasi desain grafis, coding, programmer, teknisi jaringan, dan lain sebagainya.Â
2. Cobalah mengakrabkan diri dengan Adobe Potoshop, Canva, Corel Draw, Fillmora, dll
Tak ada salahnya memelajari beberapa rekomendasi awal berkaitan dengan aplikasi desain grafis. Jika kita merasa mampu dan memiliki semangat belajar dan daya juang yang tinggi tentu memelajari seluk-beluk dan cara mengoperasikan aplikasi tersebut tak akan sulit.
Mencari tutorial di media sosial youtube, berlatih bersama para komunitas desain grafis, serta mengikuti kursus dan keplatihan bersama pemerintah terkait yang mewadahi kegiatan pembelajaran dan pelatihan desain grafis seperti Kemenkominfo adalah alternatif pilihan yang tepat dalam memulai langkah berkecimpung di dunia digitalisasi khususnya desain grafis.
3. Melatih kreativitas dan inovasi dalam imajinasi visual
Menjadi seorang desainer grafis tak hanya  sekedar membuat template hanya  dengan mengandalkan aplikasi berbayar penyedia template tertetu semata. Namun dibutuhkan kreatifitas lebih dalam hal mengidekan konten apa yang bisa dimuat dan desain apa yang menarik dalam suatu sajian desain grafis. Pemahaman dan penguasaan teori  dan memperbanyak pengalaman menggunakan aplikasi desain grafis seperti Adeobe Potoshop, Adobe Ilustrator, Corell Draw, dan Canva menjadi cara yang bijak jika ingin berkreasi  lebih dalam memanfaatkan segala fitur yang ditayangkan teknologi.