Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Bom Waktu" di Balik Gemarnya Orangtua Membiarkan Anak Usia Dini Bermain Smartphone

15 April 2022   18:00 Diperbarui: 16 April 2022   09:54 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain gadget. Sumber: Techcrunch via Kompas.com

Hadirnya telepon genggam atau smartphone dalam kehidupan manusia, tentu sangat memudahkan dan melancarkan segala aktivitas sehari-hari. 

Segala kemudahan yang ditawarkan dalam gawai atau smartphone tersebut tak lepas dari perkembangan dan geliat inovasi dari smartphone yang dari tahun ke tahun semakin masif. 

Beberapa fitur unggulan yang dihadirakan di dalamnya yang mampu menghipnotis banyak orang mulai dari kalangan anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, hingga lansia pun sudah sangat akrab dengan apa yang dimaksud dengan gawai atau smartphone tersebut.

Aktivitas sehari-hari mulai dari bekerja, belajar, olahraga, berdiskusi, mencari referensi atau literatur, hingga berselancar ke ujung dunia melalui dunia maya pun sangat mungkin untuk dilakukan.

Tetapi, yang jadi permasalahan saat ini. Sudah sadarkah kita selaku orang tua, pendidik, atau pemerintah dan segenap pemangku kepentingan akan bahaya atau dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari gemarnya kita membiarkan anak-anak berkenalan dan memainkan telepon genggam di usia dini berusia di bawah 12 tahun? 

Atau apa yang anda pikirkan ketika melihat orang-orang yang membiarkan anak usia 4 hingga 7 tahun menikmati segala konten yang dihadirkan di layar smartphone tersebut? Berikut ulasannya.

Gangguan Tidur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Boston College pada tahun 2012, sebanyak anak berusia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur karena penggunaan gadget yang berlebihan dan tanpa pengawasan maksimal dari para orang tua. 

Anak berusia sekolah, cenderung memainkan gawai sesuka dan semaunya, mereka akan betah menghabiskan waktu menatap layar ponsel sambil menikmati segala fitur yang disajikan mulai dari aplikasi video game, video Youtube, tayangan yang ada di media sosial, dan lain sebagainya.

Gangguan tidur tersebut dapat berdampak buruk pada prestasi sekolah, karena otak dan tubuh tidak dapat beristirahat dengan cukup dan baik di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun