Hadirnya telepon genggam atau smartphone dalam kehidupan manusia, tentu sangat memudahkan dan melancarkan segala aktivitas sehari-hari.Â
Segala kemudahan yang ditawarkan dalam gawai atau smartphone tersebut tak lepas dari perkembangan dan geliat inovasi dari smartphone yang dari tahun ke tahun semakin masif.Â
Beberapa fitur unggulan yang dihadirakan di dalamnya yang mampu menghipnotis banyak orang mulai dari kalangan anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, hingga lansia pun sudah sangat akrab dengan apa yang dimaksud dengan gawai atau smartphone tersebut.
Aktivitas sehari-hari mulai dari bekerja, belajar, olahraga, berdiskusi, mencari referensi atau literatur, hingga berselancar ke ujung dunia melalui dunia maya pun sangat mungkin untuk dilakukan.
Tetapi, yang jadi permasalahan saat ini. Sudah sadarkah kita selaku orang tua, pendidik, atau pemerintah dan segenap pemangku kepentingan akan bahaya atau dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari gemarnya kita membiarkan anak-anak berkenalan dan memainkan telepon genggam di usia dini berusia di bawah 12 tahun?Â
Atau apa yang anda pikirkan ketika melihat orang-orang yang membiarkan anak usia 4 hingga 7 tahun menikmati segala konten yang dihadirkan di layar smartphone tersebut? Berikut ulasannya.
Gangguan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Boston College pada tahun 2012, sebanyak anak berusia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur karena penggunaan gadget yang berlebihan dan tanpa pengawasan maksimal dari para orang tua.Â
Anak berusia sekolah, cenderung memainkan gawai sesuka dan semaunya, mereka akan betah menghabiskan waktu menatap layar ponsel sambil menikmati segala fitur yang disajikan mulai dari aplikasi video game, video Youtube, tayangan yang ada di media sosial, dan lain sebagainya.
Gangguan tidur tersebut dapat berdampak buruk pada prestasi sekolah, karena otak dan tubuh tidak dapat beristirahat dengan cukup dan baik di malam hari.