Real Madrid (Si Putih dengan DNA UCL Sepanjang Masa)

Assalamualaikum sobat kompasiana ... bagaimana kabar kalian pagi hari ini? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat dan tetap patuh terhadap protokol kesehatan ya di mana pun anda berada.  

Pada kesempatan kali ini admin akan mengajak anda bernostalgia ke masa kejayaan Real Madrid beberapa tahun yang lalu. Jangan lupa like, share, dan komentarnya ya agar blog ini semakin baik ke depannya. 

Real madrid merupakan salah satu klub terbaik yang berasal dari spanyol. Klub yang sarat akan prestasi dan sejarah tersebut telah menjelma menjadi klub yang tangguh dan perkasa di beberapa turnamen bergengsi salah satunya Liga Champions Eropa. 

UCL 2013-2014

https://id.wikipedia.org/

Bagaimana tidak, tahun 2014 hingga tahun 2018 bisa dibilang menjadi musim luar biasa dan selalu didominasi oleh Real Madrid pada saat itu. Dimulai ketika tahun 2014 Los Blancos yang masih dilatih oleh Carlo Ancelotti berhasil menembus babak Grand Final UCl dan berpeluang merebut gelar liga champions ke-10 mereka (la decima)  benar saja, dalam laga yang berlangsung di stadion lisbon Portugal tersebut, mereka berhasil menang secara dramatis dengan skor 4-1. 

Tak ada yang menyangka pada saat itu, ketika sundulan Sergio Ramos pada menit 93' mampu membungkam fans Atletico Madrid yang telah bersiap berpesta pada saat itu. Tak hanya suporter dalam stadion, hampir jutaan orang yang menonton melalui layar televisi jg pasti histeris pada saat itu. 

UCL 2015-2016

Real Madrid 2015-16 © AFP 

Lanjut di tahun 2016, sempat redup dan panceklik gelar pada 2015 karena Barcelona sempat mengambil alih tahta UCL, Real Madrid di bawah asuhan Zinedine Zidane berhasil melangkah ke partai final UCL guna kembali bertemu Atletico Madrid. Melalui babak adu penalti, Cristiano Ronaldo dan kolega berhasil menyabet gelar UCL ke-11 mereka. 

Selain kemenangan luar biasa saat itu, air mata juga tersaji kala para pemain Atletico Madrid asuhan Diego Simione yakni Antonie Griezzmann harus gagal merengkuh gelar UCL Pertama kalinya saat ia berada di puncak karir sebagai pesepakbola dunia.