Musafir..... Musafir.... Musafir
Sang Musafir telah berjalan sampai datang waktu dhuhur. Tak kan mungkin kembali ke waktu pagi di kala mentari mulai terbit.
Kini telah tiba waktu dhuhur saat Surya mulai menyengat kulit tipis yang merapuh. Waktu sejuk telah berganti menjadi terik yang membuat hitam legam.
Saatnya Sang Musafir menuju Senja, menunggu terbenam Surya, saat sepi mengiringi langkahnya. Tak akan mampu Sang Musafir kembali masa yang awal. Bertemankan gelap tanpa lentera, mungkin hanya pancaran bulan dan bintang jika tak terhalang mendung menghampiri. Tinggalah musafir seorang diri, mungkinkah dapat tertidur seperti pengantin baru di ranjang pengantin, ataukah dilanda gelisah seperti nara pidana yang dihantui rasa bersalah akan dosa di masa pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H