Mohon tunggu...
Udi H. Pungut
Udi H. Pungut Mohon Tunggu... profesional -

mantan ketua KLOMPENCAPIR; penumpang setia KA ekonomi bersubsidi Jabotabek; donatur tetap WARTEG.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Inilah Penepu terbesar Sepanjang Sejarah: Bernie Madoff

30 September 2010   05:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:51 2124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Versi ringkes tulisan ini bisa dilihat atau follow @Bang_pm di twitter]

Biarkan saya cerita tentang “the greatest financial fraud of 21st century.” Untungnya yang ketepu umumnya orang-orang kaya, paling tidak bisa nyimpen duit US$100.000 ke atas. Walaupun ada juga yang bisa nyimpen sebesar itu dari hasil mortgage credit --pinjem duit ke bank pake borah rumah. Kerna rayuan return besar, banyak orang yang melakukan “playing the spread”. Pinjem ke bank (pake boreh apapun) dengan bunga rendah terus disimpen di hedge fund dapet return besar.Hedge fund-nya bangkrut, simpenan gak balik, ilanglah tuh rumah.

Saya kira sudah banyak orang tahu kasus Antaboga Sekuritas, Rp1.34 triliun duit investor raib dibawa kabur.Kasus ini punya hubungan special sama Bank Century. Umumnya investor Antaboga adalah nasabah Bank Century yang kepincut kerna tawaran return tinggi. Banyak nasabah Century mindahin simpenannya ke Antaboga. Kudunya mereka sadar resiko naruh duit di Mutual Fund spt itu jauh beresiko dari naruh di tabungan atawa deposito. Jadi ilang ya resiko sendiri.

Nilai penepuan Antaboga itu “kacang” dibandingkan dengan kasus Bernard L Madoff. Penipuan olehsi Bernie – begitu Bernard Madoff biasa dipanggil-- bisa dibilang terbesar sepanjang sejarah. US$50 billion dari US$75 billion duit investor yang dia kelola hilang, bablas!.

Modus yang dipake "Bernard L Madoff Investment Securities, LLP"(BMIS) – itulah nama hedge fund bikinan si Bernie-- praktis sama seperti Antaboga. Dia bikin semacem#ponzischeme = penepuan berkedok investasi. Skema ini secara umum begini. Ngumpulan duit dari investor dengan iming-iming bunga tinggi, bayar bunga ke penyimpen lama pake duit simpenan investor baru.

Begininilan si Bernie “ngolah” duit yang dikumpulin: buat dia sendiri, buat bayar bunga, sebagian ditanem. Dimana, kok bisa dapet return besar? cuma tuhan &si Berniesendiri yang tahu. Sebagian duit lagi buat menservice nasabah-nasabah potensial. MakanyaBerniebanyak loyal costumers, tanem modal sampe mati.Sebagian mati kerna kaget, simpenannya hilang.

Menservis klien cukup mahal: jet dan yacht pribadi, gabung dgn sosialita di Palm Beach. Tapi dari situsi Berniedapet banyak klien kakap.Si Bernie emang pilih-pilihklien.Cuma orang kaya doang yang dia terima. Umumnya janda-janda dan orang tua (para senior) kaya sudah deket mati, termasuk yayasan-yayasan amal punya mereka.

Kebetulan, banyak dari dari kliensi Berniejahudi kaya di Palm Beach, termasuk Norman F Levy yangduit yayasannya (USD244 m) dititipin ke si Bernie. Klien kakap laennya termasuk Stephen Spielberg, Carl Shapiro dan Mort Zuckerman. [Saya hampir ketepu, tapi waktu mau buka account ditolak, kekecilan] Ada orang bilang, kebangkrutan BIMS seperti badai bagi Palm Beach.

Seperti umumnya penipu,si Bernie adalah wise guy bagi calon korban. Tapi bagi orang lain dia "seppa", nyebelin. Makanya "hati2 sama mulut manis".Tapi siapa Bernie Madoff sebenernya? Dia pernah jadi “non-executive chairman” NASDAQ. Artinya dia termasuk “pelaku pasar” terkemuka di wall street. Perusahaannya emang sudah ada sejak lama. Praktek Ponzi Scheme katanya, baru dia lakukan sejak 1980!

Akkhir juni tahun lalu (2009) si Bernie dihuhuk 150 penjara. Seorang mantan kliennya bilang, “ini seperti mimpi. Si Bernie orangnya asyik, pendiem tapi ‘hangat’. Kok diem-diem nepu. Kurang ajar tuh anak.” Jangan-jangan dia mengidap mengidap split personality. Apapun sifat si Bernie, penipu umumnya bermuka dua.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun