Mohon tunggu...
Pujakesuma Pujakesuma
Pujakesuma Pujakesuma Mohon Tunggu... -

Teruslah menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik dan Pengabdian untuk Negeri

20 Januari 2014   14:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kata-kata itu masih teringat jelas oleh Pramono Edhie Wibowo. Kata-kata yang disampaikan oleh sang Ayah, almarhum Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. “Andai engkau menjadi tentara, jadilah tentara yang baik. Andai engkau menjadi Letnan, jadilah Letnan yang baik. Jangan memikirkan yang lain. Andai engkau menjadi komandan kompi perbaikilah kompi itu dengan baik atau sempurnakanlah kompi yang kau pimpin itu dengan baik. Tetapi  jangan sekali-kali mengoreksi batalion atau satuan yang di atasnya”.

Kata-kata tersebut terus dipegang oleh Pramono Edhie hingga saat ini. Kata-kata itu juga yang menjadi alasan Pramono Edhie untuk tidak mengomentari isu-isu politik yang berkembang saat dirinya masih menduduki jabatan-jabatan strategis di militer. Baginya, seorang prajurit TNI harus fokus pada tugas-tugas pertahanan negara, dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis termasuk menanggapi isu-isu politik yang berkembang.

Kata-kata itu pula yang menjadi jawaban dari pertanyaan yang ditujukan kepada Pramono Edhie, mengapa sewaktu masih menjabat sebagai KSAD, terlihat enggan menanggapi isu-isu politik terkait dirinya, seperti isu calon presiden dan lain-lain. Pramono Edhie hanya ingin fokus membenahi satuan yang dipimpinnya tanpa terganggu dengan isu politik yang berkembang di media massa. “Kalau waktu jadi KSAD saya berpikir mau jadi presiden, saya tidak fokus ngurusin TNI AD. Waktu KSAD saya selalu bilang tidak terlalu tertarik, itu untuk membatasi diri sendiri," tegas Pramono Edhie.

Itulah sosok Pramono Edhie Wibowo. Pribadi yang kuat memegang prinsip hidupnya. Darah militer yang mengalir dalam tubuhnya membawanya untuk terus mengabdi dan berbakti untuk negeri, meski tidak lagi aktifdi dunia kemiliteran. Baginya pengabdian adalah darah juang dan semangatnya. Peraih Anugrah Bintang Bhayangkara Utama dari Polri dan lulusan terbaik Akabri tahun 1980 ini selalu berharap dapat menjadi abdi Negara.

Hal inilah yang membawanya untuk memutuskan terjun ke dunia politik dengan menjadi salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat. Menurutnya, politik adalah sarana lain untuk menjadi abdi negara. Pensiun tidakmenjadikan jiwa pengabdian dan patriotnya untuk berdiam diri dan berpangku tangan. Pramono Edhie tetap ingin mengabdi bagi negeri dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.

Kini Pramono Edhie sudah memulai langkahnya menjadi salah satu kandidat calon Presiden RI 2014 dengan mengikuti Konvensi Partai Demokrat. Dengan niat, tekad dan semangat pengabdian bagi Tanah Pertiwi, Pramono Edhie yakin akan mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun