pendidikan untuk melakukan usaha membentuk manusia mulai dari perasaan, karakter dan intelektual.Â
Guru Penggerak harusnya mampu memberi makna pada tujuanMenggambarkan diri untuk memiliki nilai berpihak kepada peserta didik, membutuhkan indikator yang tetap bukan sebatas pembelajaran berbasis masalah(problem based learning) atau model pembelajaran yang lain yang tujuannya berpusat pada siswa namun implementasinya kita sebagai guru masih menjadi center pendidikan dengan menggunakan nilai/hasil akhir sebagai acuan penyelesaian proses belajar.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah bagaimana mewujudkan pendidikan yang tidak hanya berbentuk pengajaran berupa akademik kepada murid tetapi bagaimana memberikan pendidikan yang memanusiakan manusia dengan prinsip ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangung karso, tut wuri handayani.
Pendidikan bukanlah sebatas kegiatan menjelaskan dan menulis, tetapi bagaimana mewujudkan nilai dan peran guru penggerak. Ancaman pendidikan di masa mendatang adalah bagaimana seorang guru dapat mengelola mental dan karakter pendidik.Â
Perkembangan tekhnology yang membutuhkan keseimbangan penguasaan dan kemampuan mengendalikannya. Hal ini ditekankan pada kepribadian murid dan guru yang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.Â
Perasaan:Â
Saat momen itu terjadi saya merasa sebagai seorang guru masih perlu banyak belajar untuk mewujudkan kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodratnya. Meningkatkan kemapuan diri dalam dunia pendidikan untuk melakukan transformasi pembelajaran melalui peran guru penggerak.
Pembelajaran:Â
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa pembelajaran yang dilaksanakan sudah berpihak kepada peserta didik.Â
sekarang saya berpikir bahwa pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik adalah pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid dengan menyesuaikan setiap kebutuhan dan potensi peserta didik.Â
Memberikan porsi dalam bentuk pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan peserta didik.