Mohon tunggu...
bang06
bang06 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Pontianak

usaha untuk masa depan anda, jangan terdiam-diam sekarang, mulai lah dari sekarang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tantangan pedagang kaki lima di Era Digital khususnya di kota pontianak

23 Januari 2025   14:33 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : gigipiisboyy_as

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk sektor perdagangan. Kota Pontianak, sebagai salah satu kota besar di Kalimantan Barat, mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi digital. Namun, di tengah perkembangan ini, pedagang kaki lima (PKL) menghadapi berbagai tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin bergantung pada layanan digital.PKL di Pontianak umumnya masih beroperasi secara konvensional, dengan sistem transaksi tunai dan promosi dari mulut ke mulut. 

Sementara itu, meningkatnya penggunaan e-commerce, aplikasi pesan-antar makanan, serta pembayaran digital telah mengubah cara konsumen dalam berbelanja dan memilih produk atau layanan. Hal ini menjadi tantangan besar bagi PKL yang belum memiliki akses dan pengetahuan yang memadai terkait teknologi digital.Selain itu, faktor ekonomi dan sosial turut memengaruhi adaptasi PKL terhadap digitalisasi. Modal yang terbatas, keterbatasan akses terhadap pelatihan digital, serta persaingan dengan usaha berbasis online yang lebih terorganisir menjadi kendala utama bagi mereka dalam mempertahankan usaha. 

Perubahan perilaku konsumen yang cenderung memilih layanan yang cepat, nyaman, dan berbasis digital semakin mempersempit peluang PKL yang masih berjualan secara tradisional.Kondisi infrastruktur dan kebijakan pemerintah daerah juga berperan dalam dinamika ini. Program digitalisasi UMKM yang belum sepenuhnya menjangkau PKL, serta regulasi terkait penataan ruang usaha di Kota Pontianak sering kali membuat para pedagang sulit untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.

Tujuan Wawancara Pedagang Kaki Lima di Kota Pontianak

Wawancara dengan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Pontianak bertujuan untuk memahami kondisi usaha mereka serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menjalankan bisnis di tengah perkembangan ekonomi dan digitalisasi. Adapun tujuan spesifik dari wawancara ini adalah:

1. Memahami Kondisi Sosial-Ekonomi Pedagang Kaki Lima

a. Mendapatkan gambaran mengenai latar belakang usaha, pendapatan, serta tantangan ekonomi yang dihadapi pedagang dalam menjalankan bisnis mereka di Kota Pontianak.

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas dan keberlanjutan usaha mereka.

2. Mengidentifikasi Kendala dalam Pengelolaan Usaha

a. Mengetahui hambatan utama yang dihadapi pedagang, seperti perizinan, persaingan usaha, keterbatasan modal, dan akses terhadap fasilitas pendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun