Mohon tunggu...
Nur Jamaludin
Nur Jamaludin Mohon Tunggu... -

Sosial Enterpreneur, Peneliti, Dosen dan Aktifis Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Koperasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tangsel

23 April 2015   09:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang Selatan sebagai kota dengan usia sangat muda, saat ini baru meginjak usia ke-6 tahun atau memasuki tahun ke-7 telah menunjukan prestasi yang tidak bisa diremehkan, khususnya dalam bidang perekonomian juga perkoperasian. Sebut saja angka pertumbuhan ekonomi di Tangsel selama lima tahun ini selalu di atas pertumbuhan propinsi dan nasional mencapai lebih 8% setiap tahunnya.

Dalam bidang perkoperasian dengan luas wilayah yang cuma 147,19 km2 ini kota Tangerang Selatan terbilang maju, setidaknya data dinas koperasi sampai tahun 2014 menunjukkan ada 548 koperasi yang tersebar di 7 kecamatan, dari jumlah tersebut 444 unit koperasi adalah koperasi aktif.Dinas Koperasi dan UKM terus mengupayakan program pembinaan dan fasilitasi koperasi di Tangsel. Dari jumlah yang banyak tersebut, Warman Syainudin, Kepala Dinas Koperasi dan UKM kota Tangsel berharap koperasi dapat menyejahterakan anggotanya dan mempu membina dan mengembangkan UKM yang adadi wilayahnya masing-masing (beritatangsel.com).

Tentu, jumlah koperasi yang besar tersebut adalah asset berharga kota Tangerang Selatan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesempatan bekerja dan berwirausaha, kesejahteraan dan pengentasan kemiskanan di wilayah tangsel. Mengingat saat ini masihada 25.400 orang atau 1,75% penduduk miskin, 4,56% angka pengangguran terbuka di tangsel (BPS, 2013). Selain tantangan untuk mengentaskan kemiskinan tersebut, koperasi kota Tangsel dihadapkan oleh tantangan bagaimana mampu berperan dalam meningkatkan perannya dalam mengembangkan potensi pengusaha di tangsel yang angkanya terbilang tinggi.

Data BPS 2013 menunjukkan bahwa 18,20 % penduduk Tangsel adalah pengusaha yang terdiri dari berusaha sendiri (self-employment) sebesar 13.87%, berusaha dibantu oleh pekerja tak dibayar 1.99% dan mereka yang berusaha dan telah mempekerjakan orang lain sebesar 2.34%. Pada kelompok terakhir jelas bahwa presentase tersebut telah mengalahkan total presentase pengusaha nasional yang masih di bawah 2 %.

Idealnya, Koperasi sebagai wadah ekonomi kerakyatan dengan integrasi visi pembangunan ekonomi dan sosialnya yang begitu kuat mampu berperan optimal dalam berkontribusi meningkatkan pertumbuhan pembangunan di Tangerang Selatan. Dengan jumlah koperasi yang sangat banyak tersebut tentunya kontribusinya sangat diharapkan dalam mendorong kesejahteraan anggota dan juga para pelaku UKM seperti yang diharapkan Kepala Dinas Koperasi dan juga harapan kita bersama.

Riset di sejumlah negara menunjukkan bahwa Koperasi telah berperan dalam meningkatkan kesejahteraan,pendapatan, kemampuan menghadapi kehidupan bagi para anggotanya. Riset oleh Smith and Wills (2012) menemukanbahwa organisasi koperasi mampu menyatukan solidaritas dan penyediakan networking dalam rangka menghadapi hambatan-hambatan dalam aktivitas ekonomi para anggotanya.

Senada dengan itu, studi di India dan Nigeria oleh Amaza dan Amos (1999) mengindikasikan bahwa dibandingkan dengan bukan anggota koperasi, para member koperasi di dua negara tersebut lebih sejahtera secara ekonomi dan lebih tinggi produktifitasnya. Studi lainnya di India juga menunjukkan hal yang sama bahwa telah terjadi peningkatan keamanan ekonomi(economic security), kemahiran wirausaha (entrepreneurial skills) dan kontribusi kesejahteraan ekonomi (economic wellbeing) keluarga bagi para anggota koperasi (Datta dan Galley, 2012).

Kenyataanya peran ideal koperasi di Tangsel saat ini belum sepenuhnya dapat terwujud. Banyak koperasi yang masih berkutat di permasalahan internalpengelolaannya. Sejumlah persoalan dengan mudah ditemui seperti: manajemen kepengurusan yang masih sangat tradisional, pembukuan yang belum terstandardisasi, bisnis yang tidak mumpuni, partisipasi anggota yang begitu rendah.

Untuk meningkatkan peran dan kontribusi seperti yang kita harapkan bersama tentu memerlukan sejumlah kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan (pemerintah, pelaku koperasi,ukm dan juga masyarakat luas). Untuk itu, ada beberapa langkah strategis untuk meningkatkan peran dan kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tangsel, di antaranya:

Pertama sekali yang mesti dilakukan oleh insan gerakan koperasi adalah membangun soliditas internal (internal solidity) dan peningkatan kapasitas organisasi (capacity building) koperasi. Seperti kita ketahui bahwa selama ini koperasi adalah badan usaha yang paling tertinggal dibandingkan oleh badan usaha swasta dan badan usaha miliki negara atau daerah.

Kemampuan mengorganisir diri dan membangun soliditas internal menjadi hal yang tak bisa ditawar, no bargain for these matters, karenanya insan koperasi harus konsen pada prinsip universal koperasi yang salah satunya adalah pendidikan dan training. Melalui pendidikan dan training kepada pengurus dan anggota diharapkan akan mampu meningkatkan kesadaran, spirit, dan kemampuan mengelola dan menjalankan koperasi secara baik juga semangat kebersamaan dalam menjalankan koperasi.

Dalam hal ini, perencanaan dan disain pendidikan dan latihan yang baik sangat diperlukan. Pemerintah dapat memfasilitasi hal ini dengan mensitimulasi anggaran yang cukup kepada koperasi untuk meningkatkan kapasitas organisasinya dengan menerapkan sistem standardisasi pelatihan untuk pengelola, pengurus dan anggota. Fokus pelatihan diarahkan kepada pengembangan manajemen baik SDM, Keuangan ataupun marketing dan yang tidak kalah penting aspek pemantapan ideologi berkoperasi para anggota dan pengurusnya.

Komitmen Dinas Koperasi selama ini dalam mengembangkan Koperasi melalui kebijakan dan program pelatihan memang tidak diragukan lagi. Sejumlah pelatihan digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas organisasi koperasi. Persoalannya adalah integrasi, orientasi dan visi dari pelatihan tersebut belum cukup mampu menjawab persoalan yang ada di lapangan. Program yang ada masih perlu ditingkatkan baik intensitas pelaksanaan, bobot materi dan kedalamannya, juga pola pelaksanaannya.

Aspek berikutnya yang diperlukan untuk meningkatkan kontribusi koperasi tangsel adalah dengan mengaktifkan jaringan koperasi. Selama ini koperasi masih asyik bergerak sendiri dalam melakukan bisnisnya. Kerjasama strategis yang mapan seperti kerjasama untuk penestrasi pasar, jaringan pembiayaan bersama, pembangunan sindikasi bisnis bersama dan agenda strategis lainnya masih sangat jarang dilakukan, kalau pun ada hanya sedikit saja. Tak dapat dipungkiri hal ini menjadikan kontribusi koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Tangsel sangat kecil dibandingkan dengan pelaku usaha swasta.

Pemberdayaan jaringan kerjasama koperasi tentu sangat mendorong pertumbuhan, misalnya di Tangsel terdapat lebih 20 Koperasi Baitulmaal Watamwil atau Koperasi Jasa Kuangan Syariah (KJKS), sebagiannya seperti Koperasi Al Fath, Ibu Mandiri, Al Jibal dan sejumlah lainnya termasuk Koperasi dengan pengalaman penyaluran pembiayaan yang sudah sangat handal. Mereka terbiasa menyalurkan financing baik dari tabungan anggota maupun sumber pendanaan lainnya dari Bank, Lembaga pemerintah atau swasta.

Di lain pihak ada sejumlah koperasi yang bergerak dalam bidang produksi seperti Koperasi Cipta Boga, juga koperasi dengan anggota pelaku UKM seperti Koperasi UMKM yang tentunya memerlukan suntikan permodalan untuk ekspansi bisnis. Sinergi dapat digalang antara KJKS dengan Koperasi UMKM melalui pembiayaan usaha produktif.

Kedua belah pihak dapat mengambil benefit dari sinergi yang terbangun, seperti kepastian dan garansi bahwa pembiayaan akan digunakan untuk keperluan sepenuhnya untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis dari pihak UKM sehingga keamanan penyaluran dana menjadi lebih terjamin. UMKM yang selama ini kesulitan dana mendapatkan akses permodalan yang lebih murah, mudah dan cepat dan tentu keuntungan lainnya.

Jaringan koperasi di Tangsel ini sebenarnya sudah terbentuk seperti lahirnya garasi (gerakan koperasi) Tangsel yakni perhimpunan beberapa koperasi di Tangsel, forum komunikasi koperasi syariah (Forkopsyah) Tangsel, forum komunikasi koperasi Tangsel dan dalam bentuk yang formal ada juga organisasi Dekopinda sebagai wadah resmi yang menaungi Koperasi se-Tangsel. Namun, dalam geraknya fungsi pembangunan jaringan yang lebih produktif masih belum mampu dilaksanakan.

Lagi-lagi dalam hal ini peran pemerintah dianggap perlu untuk melakukan pembinaan yang intensif dalam mendorong terbentuknya jaringan koperasi yang solid dan handal. Pemerintah dapat memfasilitasi keberdayaan yang lebih kepada Dekopinda untuk memaksimalisasi perannya dalam menyambung dan menyatukan langkah dan gerak koperasi yang ada di Tangsel menjadi gerakan yang seirama dengan program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan UMKM oleh pemkot Tangsel.

Selama ini gerak Dekopinda menjadi sangat terbatas mengingat ketiadaan anggaran untuk menjalankan agenda kerjanya. Tentunya, political will pemerintah kota dalam mewujudkan Tangsel sebagai kota koperasi dapat diimplementasikan salah satunya dengan membantu penganggaran beberapa kegiatan yang dianggap mampu meningatkan peran koperasi Tangsel. Dekopinda juga dituntut kreativitasnya dalam mencari sumber dana kegiatannya, selain dari iuaran anggota yang selama ini diandalkan. Diharapkan melalui dua langkah strategis itu geliat koperasi dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di tangsel akan semakin baik.

Dimuat di Tangsel Pos 17/04/2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun