kupikir ku bisa masuk ke kehidupanmu dan sebaliknya kamuÂ
konfiden ini menguasaiku saat pesona pertama paras dan rambut teruraimuÂ
beriring masa aku memilihmu dan kamu memilihkuÂ
namun tak juga bisa ku memilih hidupmu dan kamu memilih hidupkuÂ
hidup banyak pilihan dan pilihan hidup ternyata tak pernah terwujud utuh menjadi pilihanÂ
lalu aku tak hendak memilih hidupku juga hidupmu
aku akan menjalani saja sampai bisa memahami perbedaan
rasa pilihan hidup dan kehidupan itu sendiri
barangkali seperti regukan sirup di bibir dan sirup di botol
yang pertama menyenangkan sangat
yang kedua istimewa untuk disimpan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!