sejak kelahiran
Lelaki itu selalu membungkuk
membungkukkan martabatnya
tanpa rasa dipermalukan
merendah serata dimana tanah
dalam seluruh nafas hidup punÂ
Dia tetap membungkuk
melengkung hingga menyentuh kematian
menyerap seluruh aib
sampai terlihat penguatan
pijarnya cinta sekuat logam tempa
agar bisa terbit kembali
kemuliaanÂ
luwuk20161010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!