Aku duduk di pinggir Juni
Hujan tersisa sekali-kali
Apakah akan ada puisi lagi
yang lahir dari hujan bertubi-tubi
Aku menepi di pinggir Juni
Cahaya gerimis enggan menanti
Wajah langit  yang berisi hujan kini
mewarna pucat dan jadi pasi
Aku berdiri di pinggir Juni
yang warnanya pudar menyendiri
Bukankah bulan kala berganti
Dia akan membikin biru kembali
Juni tersisa sehari lagi
Semenjak puisi tak tumbuh lagi
Aku berdiri ragu di tanah gali
diantara menanam Juli
atau memenggal Juni
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!