Hujan pagi jatuh satu-satu
Menimpa kepalaku
Dari hujan rimbun semalam suntuk
yang telah sukses mengirim kantuk
Hujan pagi segra berhenti
Menimbang akankah terbit mentari
Orang-orang dijalan terlihat sepi
Barangkali masih meniduri puisi
Mumpung hari masih mabuk
Aku menulis kata-kata merajuk
Lalu ku terbangkan lewat embun yang bertumpuk
untuk mengambil pagi sebelum memburuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!