Setiap hari segra berganti
Di ujungnya aku menanti
Aku sudah melipat pergi dengan rapi
Meski tak pandai administrasi
Sepi itu tak pernah berhenti
Lalu aku membungkus mati
Ku simpan dengan hati-hati
Ketika hari sedikit lagi
Kadang-kadang aku menentukan sendiri
Ketika takdirmu sudah terlewati
Yang telah mengambil separuh hati
Sisa setengahnya pun sudah setengah mati
Aku mengambil sepotong roti
Di meja yang menyimpan selai matahari
Aku memakan roti selai matahari
Di setiap sarapan pagi
Begitu hidup sehari-hari
Menelan matahari di pagi hari
Seterusnya sinarnya tak sempat lagi
mengganggu persiapan pergi yang sudah rapi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H