Namanya bagus Gregoria Mariska, lengkapnya Gregoria Mariska Tunjung, biasa dipanggil Jorji.Â
Mungkin dia satu-satunya pemain tunggal bulutangkis Putri Indonesia yang paling stylish dan modis dari pemain perempuan bulutangkis Indonesia lainnya. Atau bahkan dia berada di deretan atas dari para pemain modis dunia badminton kekinian.
Padu warna skirt & tshirt Jorji selalu terkesan new arrival, meskipun terlimitasi marking, dan warna merah, putih, hitam atau biru.
Tapi saat Jorji menginjak karpet, dia muncul seperti pembeda di badminton court.  Disertai gaya rambut gulung dan separuh cepol  dengan dua jepit atas atau samping, menjadikannya ciri khas yang menarik bagi perempuan 24 ini.
Berparas inosens, cara Jorji bergerak juga perempuan banget, bahkan di saat melakukan pukulan selembut, atau sekencang apapun, Jorji seperti penari.
Perasaan hatinya kadang terlihat begitu transparan di lapangan, Jorji kadang berbicara sendiri, mulutnya komat-kamit sesekali lengannya ikut bergerak, itu biasanya di saat dia gagal melakukan pukulan yang tidak sesuai dengan yang dikehendakinya.
Atau jika Jorji harus terjatuh, gagal mengambil pukulan lawan, Jorji tampak lamban untuk bangun berdiri, seperti merenungi nasib jatuhnya, kadang mengusap-usap kakinya sendiri jika dirasakan sakit.
Tapi itu mungkin cara gadis muda ini untuk memotivasi dan mengendalikan dirinya di lapangan yang penuh tekanan dengan babak pertandingan pada suatu turnamen yang panjang.
Namun diatas segalanya, Gregoria Mariska telah kembali menampilkan performa yang prima saat menjuarai Japan Master 500 dengan mengalahkan Chen Yu Fei, unggulan ketiga dan salah satu pemain tunggal putri China terbaik.
Dengan set lurus dua kali 21-12, Yu Fei menyerah dengan wajah yang sendu dan seperti tak percaya, bahwasanya dia baru saja kemarin mengalahkan An Se Young sebagai putri terkuat dunia.